Bogor Genah Tumaninah

Bogor Genah Tumaninah

Smallest Font
Largest Font

Bogor | Kabarindoraya.com

Peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke 536 pada tahun ini bersamaan dengan pelaksanaan bulan Ramadhan 1439 Hijriah. Juga berdekatan dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2018. Kondisi inilah yang menjadi pertimbangan Panitia HJB 536 dalam menetapkan tema dan logo HJB kali ini, Bogor Genah Tumaninah.

Di dalam makna tema itu terkandung semangat untuk mengajak dan mengingatkan semua pihak agar bersama-sama memelihara iklim dan suasana kehidupan bermasyarakat di Kota Bogor yang tetap aman, tenang dan damai sehingga tetap memberikan kenyamanan. Suasana seperti itu perlu diupayakan tetap terpelihara, walaupun Kota Bogor akan menyelenggarakan pilkada serentak. Juga memelihara kekhusuan umat Islam dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan serta menghadapi Idul Fitri 1439 H.

Tema Genah Tumaninah yang diusung menjadi filosofi yang terkandung di dalam logo HJB tahun 2018. Genah dimaknai bahwa Kota Bogor dalam situasi dan kondisi apapun tetap aman dan nyaman, sehingga aparatur pemerintah tetap mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Sedangkan Tumaninah dimaknai sebagai mampu memberikan kenyamanan bagi siapapun yang tinggal di Kota Bogor.

Begitupun di dalam merancang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka HJB. Menurut Ketua Panitia HJB 536, Herry Karnadi, kegiatan peringatan HJB kali ini lebih ditekankan pada semangat memelihara ketenangan, kekompakan dan kebersamaan serta menghidupkan suasana keagamaan.

“Kami berusaha menterjemahkannya dalam kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadhan dan menjelang pelaksanaan Pilkada,” katanya. Berbagai kegiatan nantinya dikoordinasi oleh beberapa perangkat daerah, terutama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Dinas Pendidikan serta perangkat wilayah dan berbagai komunitas.

“Selama Ramadhan kegiatan lebih difokuskan kepada keagamaan. Sedangkan pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan fisik, seperti ngumbah tugu kujang yang diawali dengan prosesi Babakti di Plaza Balaikota Bogor kemungkinan akan dilakukan setelah ramadhan dan Pilkada Serentak,” tambah Herry yang jjuga menjabat sebagai Kepala Satpol PP Kota Bogor. Untuk itu panitia mencoba mengikuti saran Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, untuk menyelenggarakan tabligh akbar serentak di kelurahan dan kecamatan.

Sementara itu acara puncak peringatan tetap akan berlangsung pada tanggal 3 Juni 2018 mendatang. Terutama Rapat Paripurna DPRD yang tetap akan dilaksanakan sesuai jadwal. Meskipun demikian rapat tersebut akan diselenggarakan pada sore hari, mendekati saat berbuka puasa. Sedangkan acara pentas seni dan helaran akan bergeser ke bulan berikutnya.

Khusus mengenai helaran atau pawai budaya, kemungkinan akan bergeser ke bulan Agustus. Menurut Sekretaris Panitia, M. Taufik, hal itu terjadi karena pada bulan Juli mendatang, Kota Bogor akan menjadi bagian dari lintasan perjalanan Obor Asian Games 2018. “Untuk mendukung lancarnya perjalanan obor Asian Games, maka pelaksanaan helaran kemungkinan diundur waktunya,” kata Taufik.

Pegelaran wayang golek sebagai salah satu ageda acara budaya yang rutin diselenggarakan, juga akan disesuaikan waktunya. Hal itu bisa dimaklum karena bukan waktu yang tepat apabila pagelaran wayang berlangsung di bulan Ramadhan. Namun demikian dalam jadwal yang dikeluarkan panitia, pertunjukan wayang golek akan berlangsung di Kelurahan Bantarjati pada tanggal 29 Mei 2018. Masih banyak acara yang akan berlangsung dan untuk itu diharapkan masyarakat tetap mampu menjaga kondisi Kota Bogor agar tetap aman dan nyaman. (Advertorial)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow