Dalam Membangun Pasar Tradisional Modern, Mendagri Sebut Pasar BSD Bisa Jadi Benchmark
Dalam Membangun Pasar Tradisional Modern, Mendagri Sebut Pasar BSD Bisa Jadi Benchmark.
Kota Bogor – kabarindoraya.com
Pemerintah tahun 2017 akan membangun pasar-pasar tradisional modern tetapi seluruh anggarannya harus tepat guna. Pasar modern ini harus yang sehat, layak dan bisa benar-benar dipertanggung jawabkan baik dari segi teknik maupun tingkat kesehatannya. Hal tersebut diungkapkan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita usai membuka Munas III Asparindo di IPB Convention Center Bogor, Selasa (1/11/16).
Enggartiasto menuturkan, Pemerintah bisa memakai benchmark-nya BSD. Pasar tradisional modern yang sudah sekian lama berdiri. Pasar BSD dikenal sebagai pasar yang bersih, penataannya baik, ventilasinya bagus, bahkan kini memiliki beberapa modifikasi menjadi lebih baik lagi. Dan itu dilakukan oleh BSD sendiri.
Enggar pun meminta kepada CSR BSD, untuk membuatkan tiga tipe. Tipe A, B dan C dengan kategori dilihat dari jumlah pedagang dan luasan besarannya. Ke-3 Tipe ini dilengkapi dengan speknya, gambar DED nya, sampai dengan 3D- nya.
“Sehingga nanti pada waktu anggaran DAKTP diserahkan, kita sampaikan juga kepada daerah jenis ini yang harus dibangun termasuk dilengkapi SOP-nya” ujar Enggar.
Dengan demikian maka penyelenggaraan akan sangat mudah di kontrol. Uang yang diberikan akan mudah dipantau penggunaannya. Bila tidak terbangun sesui rencana, maka akan mudah dipantau penyimpangannya.
“Perbedaan dengan yang tahun lalu, ada proposal masuk maka kita sampaikan anggarannya sesuai dengan perkiraan biaya. Maka bagaimana kita bisa mengukur biaya tersebut. Tetapi dengan sistem yang sekarang akan mudah untuk dikontrol dan dikendalikan, karena SOP itu akan mengatur pengelolaan pasar,” tegas Enggar.
Enggar menjelaskan, membangun pasar itu relatif lebih mudah, tetapi mengelola pasar dalam jangka panjang itu tidak mudah. Sering terjadi di lapangan, banyak pasar satu tahun dibangun tahun kedua sudah rusak karena retribusi yang diterima tidak digunakan untuk pengelolaan pasar itu sendiri.
“Jadi selain menyerahkan SOP nya kita siapkan pula dengan pengelolaan keuangan pasar. Tahun depan kami akan menugaskan Pusdiklat untuk mendidik dan melatih pengelola pasar. Timnya dan juga dari BSD sebagai narasumber akan mengajarkan bagaimana mengelola keuangan dan pembukuannya,” jelas Enggar.
Enggar melanjutkan, bagi teman-teman di Dewan juga akan lebih mudah untuk melaksanakan fungsi pengawasannya dengan baik. Disisi lain,karena semuanya akan disampaikan kepada seluruh instansi terkait seperti BPK, BPKP dan sebagainya maka parameternya akan jelas sehingga mengukurnya mudah. Seminimal mungkin penyimpangan-penyimpangan dapat dikurangi.
“Anggaran disesuaikan dengan APBN. Saat ini sedang dialokasikan untuk berapa jumlah pasar. Diharapkan tahun-tahun mendatang Indonesia mempunyai pasar tradisional yang sehat,” pungkasnya.(Nai Wan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow