Demi Kelancaran Arus Lalin, Pedagang Lawang Saketeng Minta Ditata

Demi Kelancaran Arus Lalin, Pedagang Lawang Saketeng Minta Ditata

Smallest Font
Largest Font

Demi Kelancaran Arus Lalin, Pedagang Lawang Saketeng Minta Ditata.

Kota Bogor – kabarindoraya.com

Rencana pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam menertibkan sejumlah kawasan dari  Pedagang Kaki Lima (PKL) mendapat berbagai tanggapan dari berbagai pihak.
Seperti di Jalan Lawang Saketeng, kelurahan Gudang Kecamatan Bogor Tengah. Sebelumnya kawasan tersebut dikenal sebagai kawasan gelap, namun beberapa puluh tahun terakhir ini, kawasan itu berubah menjadi lokasi perdagangan ikan asin terbesar di Jawa Barat.

Saat ini dilokasi yang sekaligus jalur angkot 03 dan 04 itu, banyak PKL yang menggelar lapaknya untuk berjualan. Dan rencananya dalam waktu dekat ini, Pemkot Bogor akan melakukan penertiban dikawasan tersebut.

Wakil Ketua Komisi B dari Fraksi Golkar, Eka Wardhana mengatakan, konsep penertiban PKL harus jelas, dan perencanaannya juga harus didahului dengan menyediakan tempat relokasi yang memadai bagi para PKL. Namun ketika tempat untuk relokasi belum ada, sebaiknya Pemkot Bogor melakukan penataan terlebih dahulu terhadap para PKL tersebut.

“Kami mendukung program Pemkot Bogor dalam melakukan penertiban maupun penataan PKL. Jika penertiban dilakukan otomatis tempat relokasinya harus disediakan dulu, jangan sampai asal ditertibkan tetapi PKL tidak jelas penampungannya dimana. Usahakan PKL itu ditata dengan baik dan rapi, terpenting tidak mengganggu ketertiban umum,” katanya usai menerima perwakilan pedagang Jalan Lawang Saketeng, Rabu (26/10/16).

Menurutnya, PKL yang berada di lokasi itu masih bisa dilakukan penataan sesuai dengan perencanaan Pemkot Bogor, karena kalaupun ditertibkan maka lokasi penampungan atau relokasinya harus jelas dulu.

“Jadi kita minta Pemkot Bogor untuk mengupayakan penataan pedagang dulu bukan langsung ditertibkan. Pemkot harus memiliki konsep dan perencanaan yang matang serta jelas, jangan sampai peristiwa penertiban PKL di kawasan MA Salmun yang berujung terjadinya kasus Angkahong terulang kembali di wilayah lain,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Jalan Pedati dan Lawang Saketeng, Kusmayadi menuturkan, pedagang siap bersinergi dengan Pemkot Bogor dan mendukung rencana penataan kawasan di Jalan Lawang Saeketeng. Kemacetan lalu lintas yang terjadi di Jalan Lawang Saketeng itu bukan dikarenakan adanya PKL, tetapi karena berbagai faktor, diantaranya karena adanya bongkar muat barang, angkot angkot yang ngetem dan pembatas jalan di Jalan Juanda sehingga mengakibatkan akses kendaraan menjadi sempit.

“PKL di Jalan Lawang Saketeng tidak menyebabkan macet dan kalau ditata dengan baik maka kawasan itu akan lancar lalu lintasnya. Tetapi karena banyak yang bongkar muat dan angkot ngetem, kawasan itu jadi sering macet. Kami para pedagang siap untuk dilakukan penataan oleh Pemkot Bogor,” jelas Kusmayadi ketika mendatangi Komisi B DPRD Kota Bogor.

Ketua LPM Kelurahan Gudang, Ujang Waras Mauludin menambahkan, kita siap bekerjasama antara paguyuban PKL di Jalan Pedati dan Jalan Lawang Saketeng dengan Pemkot Bogor, dan pedagang siap ditata.

“Semua pedagang siap bekerjasama dengan Pemkot asalkan solusinya jelas dalam penataan kawasan itu. Saat ini ada sekitar 500 pedagang disana, mereka siap ditata tempat jualannya,” pungkasnya.(Nai Wan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow