Gunungputri Kabarindoraya.com |
Proyek Peningkatan ruas jalan kedep Cileungsi kabupaten bogor dengan masa pekerjaan dimulai dari 09 Agustus 2019 dengan 90 Hari kalender 09 November 2019 Hari habis kontrak pengerjaan nya yang dikerjakan oleh CV Cipta Laksana Jaya.
Dimana proyek tersebut beton nya patah bukan retak saja, sedangkan proyek APBD kabupaten bogor ini mengeluarkan dana negara sebesar Rp.6,5 Miliar Rupiah,ini terkesan belum ada tindakan dari dinas PUPR kabupaten bogor terkait patah nya beton proyek ini karena ini diduga kontraktor Nakal  dan  lemahnya  pengawasan.
Menurut informasi yang masuk kepada kabarindoraya.com, proyek tersebut diduga kuat milik salah satu oknum Anggota DPRD Kabupaten Bogor.
Ketua DPRD kabupaten Bogor Ruddy Susmanto ketika dikonfirmasi terkait dengan adanya proyek tersebut milik salah satu oknum dewan,” Ruddy Mengatakan nanti kita akan tindak lanjuti informasi tersebut .
“Ruddy kembali mengungkapkan proyek peningkatan ruas jalan kedep Cileungsi kabupaten bogor ini kalau melihat foto beton jalan nya itu bukan retak akan tetapi patah.
Proyek peningkatan jalan ruas Kedep-Cileungsi yang sempat mangkrak,kini mulai dikerjakan kembali,namun sayang beton yang baru di gelar hari minggu (27/10) dan belum sempat di gunakan atau dilintasi oleh pengguna jalan namun kondisi beton tersebut sudah retak.
Kuat dugaan pemborong membuat proyek terkesan asal jadi dan dikebut mengingat batas waktu habis kontrak tinggal menghitung hari.
Warga wanaherang yang merupakan pemerhati pengerjaan proyek tersebut mengatakan,bahwa jalan tersebut baru di lanjutkan lagi minggu kemarin namun sudah retak,padahal belum di gunakan.
“Ini kan jalan yang sering dilewati oleh kendaraan berkapasitas lebih dari 40ton,jadi ideal nya penanamam besi beton itu berjarak 5 meter,saya memang masyarakat biasa tapi kami sedikit faham mengenai kontruksi,jadi wajar jika kondisi beton sudah retak padahal jalan belum digunakan karena jarak menanam besi itu hampir 20 Meter alias jauh-jauh” Jelasnya pada wartawan Rabu (30/10).
Dendi arab menambahkan jika proyek jalan tersebut terkesan asal jadi,karena kemarin sempat berhenti selama 3 minggu,dan baru di mulai lagi,minggu (27/10) kemarin.
Dengan diturunkan berita ini kuat dugaan proyek tersebut kurang pengawasan dari Dinas PUPR Kabupaten Bogor,dan diminta agar dewan kabupaten bogor serta tim tekhnis untuk sidak kondisi proyek tersebut dan mengkajinya secara tekhnis
Sementara Kepala dinas PUPR kabupaten bogor Soebiantoro ketika dikonfirmasi melalui ponsel nya,terkait kasus ini,terkesan menutup diri,dan juuga melindungi kontraktor nya, karena kabarindoraya.com kesulitan untuk konfirmasi kepihak penyedia atau kontraktor,dimintai konfirmasinya.(Redaksi)