DPD PKS Kota Bogor Jaring Balon Walikota Bogor
Survey Internal DPD PKS Kota Bogor, Kerucutkan Lima Nama Dari Sepuluh Balon Walikota.
Kota Bogor – kabarindoraya.com
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bogor, terus menyiapkan kekuatan mesin partainya dan berbenah untuk menghadapi perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor tahun 2018 mendatang. Berbagai tahapan terus dilakukan oleh PKS dalam menyiapkan kader kader terbaiknya untuk maju di Pilwalkot Bogor mendatang, diantaranya dengan melakukan pemilihan secara internal untuk Bakal Calon Walikota Bogor. DPD PKS juga sudah menyatakan sikap secara tegas bahwa akan meraih posisi Walikota Bogor untuk Pilwalkot 2018 nanti.
Sejumlah tahapan dilakukan DPD PKS dalam memilih kader terbaiknya, diantaranya tahap pertama melakukan penjaringan, merumuskan nama para bakal calon, melakukan konvensi internal serta melakukan survey public, mengusulkan nama nama bakal calon Walikota ke DPP PKS, terakhir dilakukan kembali survey internal dan eksternal terhadap nama yang lolos dari DPP PKS. Setelah selesai tahap penjaringan dan mendapatkan 10 orang nama kader internal, saat ini tahapan selanjutnya sudah mengerucut menjadi 5 nama kader internal sebagai bakal calon Walikota.
“Posisi saat ini sudah di tahap kedua dengan hasil mengerucutkan dari 10 nama menjadi 5 nama yang akan diajukan untuk menjadi bakal calon Walikota Bogor 2018 mendatang dari DPD PKS,” ujar Ketua DPD PKS Kota Bogor, Atang Trisnanto, Minggu (9/10/16).
Atang menjelaskan, 5 orang nama yang lolos di tahap kedua dalam proses ini diantaranya, H. Ecki Awal Muharram (anggota DPR RI di Komisi XI), H. Najamudin (Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bogor), H. Iwan Suryawan (mantan Wakil Ketua DPRD dan mantan Ketua DPD PKS tahun 2001), Atang Trisnanto (Ketua DPD PKS), H. DR Achmad Ruyat (Mantan Wakil Walikota Bogor 2009-2014). Dengan mengerucutnya lima nama kader internal ini, selanjutnya tahap berikutnya akan memasuki proses tahap ketiga yaitu konvensi internal dan ditargetkan Januari 2017 nanti sudah bisa memasuki tahap ke empat yaitu melakukan konvensi eksternal secara terbuka kepada public untuk memilih sekitar dua atau tiga nama dari 5 nama yang sudah mengerucut saat ini.
“Dalam semua proses ini, penilaian yang dilakukan terhadap para calon harus memenuhi syarat diantaranya kapasitas, kapabilitas, spiritualitas, dan elektabilitas. Kami jug akan melakukan pendekatan kepada tokoh tokoh eksternal sesuai usulan dari kader PKS, baik para tokoh politik maupun lainnya. Sedangkan untuk konvensi terbuka eksternal akan dilakukan dengan berbagai tes dan fit and proper tes,” jelasnya.
Mekanisme pencalonan eksternal akan dilakukan dengan membuka pendaftaran dan menjaring tokoh tokoh potensial untuk bergabung kedalam PKS. Terkait koalisi, DPD PKS terus melakukan komunikasi politik dan membuka ruang kepada semua parpol, tetapi intinya adalah DPD PKS tetap fokus meraih posisi F1 (Walikota), can calon Walikota yang diajukan itu bisa dari internal ataupun eksternal. Bahkan bisa saja calon yang diusung menjadi calon Walikota itu bukan dari internal maupun eksternal, semuanya akan dilihat dari perkembangan dan dinamika suhu perpolitikan di Kota Bogor nanti.
“Kita semua sangat berharap kader internal yang paling terbaik dari para kader terbaik maju menjadi calon Walikota nanti, tetapi kalaupun tidak dari internal, bisa saja calon Walikota itu datang dari eksternal, tetapi tetap posisi calon Walikotanya berasal dari DPD PKS. Kami juga terus membuka ruang politik dengan para parpol yang ada di Kota Bogor dan terus menyiapkan kekuatan mesin partai kedepan,” ucapnya.
Munculnya nama Mantan Wakil Walikota Bogor periode 2009-2014, Achmad Ruyat dalam 5 besar pengerucutan calon Walikota dari DPD PKS, karena sosok dan figurnya masih memiliki potensial untuk maju di Pilwalkot Bogor 2018 mendatang. Achmad Ruyat juga menyikapi santai muncul nama dirinya masuk kedalam lima besar. “Saya tidak ambisi untuk maju di Pilwalkot Bogor 2018 nanti, tetapi semuanya dikembalikan kepada keputusna partai. Jadi apapun keputusan yang nanti akan terjadi, saya siap menjadi pekerja partai. Saya juga berpesan, apapun keputusan PKS nanti, saya berharap hubungan perkawanan mutlak diperlukan, karena kepala daerah harus merangkul seluruh pemangku kepentingan,” ungkapnya.
Senada, Ecki Awal Muharam mengapresiasi keinginan kader internal, karena PKS sangat kolektifitas dan aset terbesar PKS ada di kader internal.
“Jadi ketika kader meminta, maka mau tidak mau kita harus merespon positif dan mengapresiasi. Saya juga bersedia apabila memang partai menugaskan saya untuk maju di Pilwalkot Bogor nanti,” katanya.
Sementara, Najamudin yang saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bogor menuturkan, ini amanah dari kader dan Kota bogor baru dibenahi di berbagai aspek serta konsep konsep yang direncanakan PKS maupun hasilnya tentu akan menjadi harapan masyarakat.
“PKS akan berkomitmen membenahi kekurangan yang selama ini terjadi di Kota Bogor dan saya siap membangun Kota Bogor kedepan apabila ditugaskan menjadi calon Walikota Bogor nanti,” pungkasnya.(nai/wan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow