Issue Dana Bos Tahun 2021, Ini Kata Didin Syafrudin : Terlambat Input Pihak Sekolah Kedalam SIMLAR
Keterangan Foto : Didin Syafrudin Manager Bos Tahun 2021 Disdik Kabupaten Bogor
Bogor | Kabarindoraya.com
Kali ini Dana Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran 2021, Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Nasionalis Kabupaten Bogor kembali menyoroti dunia pendidikan di Kabupaten Bogor.
Menurutnya, hasil audit LHP Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Barat (Jabar) menemukan adanya transaksi aneh pada penyerapan Dana BOS tahun anggaran 2021.
Perwakilan Jabar tersebut, dalam LHP tersebut, disebutkan jika ada transaksi aneh sebesar Rp 3,5 miliar.
Yang mana dalam Transaksi aneh ini terjadi karena penyerapan Dana BOS lebih besar dari Dana yang dianggarkan oleh Pemerintah.
Dana BOS sebesar Rp 3,5 miliar, ada kelebihan penyerapan yang entah dari mana asal dana tersebut.
“Fatholloh Fawait mengatakan, baru kali ini terjadi sebuah kegiatan yang dibiayai oleh uang Rakyat, ternyata penyerapannya melebihi dari Dana yang dianggarkan oleh Pemerintah, ” ucap Fatholloh Fawait.
Padahal biasanya, penyerapan dana sebuah kegiatan selalu lebih kecil dari dana yang sudah dianggarkan. “Hal ini tentu saja menjadi pertanyaan, dari mana asal dana tersebut” . Terangnya lagi.
“Biasanya, penyerapan anggaran itu lebih rendah dari yang sudah dianggarkan. Kalau yang terjadi pada pengelolaan Dana BOS Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, kok lebih tinggi. Ini asal dananya dari mana? Apakah menggunakan dana pribadi para pengelola Dana BOS? Atau dana dari mana, ” katanya.
Manajer Dana BOS Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. ” Harus memberikan penjelasan terkait dengan asal muasal dana kelebihan itu. Dan itu jumlahnya tidak kecil, ada mencapai Rp 3,5 miliar, kata Fatholloh Fawait.
Yang mana sebelumnya pemberitaan tersebut dilansir Kabarindoraya.com
Terkait Hal tersebut, mantan Manager Bos Disdik tahun 2021 Didin Syafrudin. pada Jumat 7 Maret 2023, yang kini menjabat Kasi Kurikulum Kelembagaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, ” menjelaskan, saya sudah menjelaskan nya kepada BPKRI bahwa penerimaan dengan realisasi, lebih besar realisasi dengan selisih 3,5 milyar” . Ungkap Kasi Kurikulum Kelembagaan.
“Masih kata Kasi Kurikulum Kelembagaan Didin Syafrudin, hal tersebut yang saat itu terlambat menginput. Oleh sekolah kedalam Sistem informasi managemen laporan dan realisasi (SimLar)dan sudah ditindak lanjuti secara administrasi, (clear), ” pungkasnya.
(Sofwan Ali)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow