Kemas yang Tercecer, Jemput Yang Tertinggal dan Ingatkan Yang Lupa

Kemas yang Tercecer, Jemput Yang Tertinggal dan Ingatkan Yang Lupa

Smallest Font
Largest Font

Kota Bogor | Kabarindoraya.com

11/5/23. – Saat ini bangsa kita sedang menghadapi transisi pergantian pemimpin. Masih kita ingat, ketika terjadi gelombang gerakan reformasi di Indonesia,bangsa Indonesia ingin mengadakan suatu perubahan, yaitu menata kembali dari seluruh aspek dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demi terwujudnya masyarakat madani yang sejahtera, masyarakat yang bermartabat kemanusiaan yang menghargai hak-hak asasi manusia.

Ketua PKWRM Adi Rochman menyikapi fenomena yang akan terjadi pada saat Pemilu, Pilpres dan Pilek tahun 2024. mengatakan. “Pancasila sebagai Pondasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”. Paguyuban Karukunan Warga Rusunawa Menteng (PKWRM) Kota Bogor sebagai sarana kerukunan dan pembinaan bagi masyarakat rusun yang memiliki sifat Bhenika Tunggal Ika, harus memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai pondasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi keutuhan NKRI.imbuhnya.

Menurut Adi Rochman selaku Ketua PKWRM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dewasa ini terutama dalam masa pasca reformasi, bangsa Indonesia sebagai bangsa harus memiliki visi serta pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang ambing di tengah-tengah masyarakat apalagi akan menghadapi pancaroba kepemimpinan.”ujar Adi.

“Dengan perkataan bangsa Indonesia harus memiliki nasionalisme dan rasa kebangsaan yang kuat dan kokoh. Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, sampai datangnya bangsa lain yang menjajah serta menguasai bangsa Indonesia.”katanya.

Lanjut Adi.” “keberadaan Wartawan ditengah masyarakat merupakan pedoman pada 4 (empat) pilar utama kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdemokrasi, yang memberikan informasi, pendidikan dan pencerdasan bagi masyarakat, sebagaimana telah diwariskan oleh Bapak Pendiri Bangsa, yakni : Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.” imbuh Adi.

Lebih lanjut Adi mengatakan. ” bahwa Pancasila adalah karya monumental anak bangsa Indonesia pada pertengahan abad ke-20. Ia merupakan suatu konstruksi, yang dihasilkan melalui proses yang “menyejarah dan mengkultur”, dan bukan rumusan instan belaka. “Mensejarah”, karena konstruksi itu berbasis pada sejarah bangsa Indonesia.

Mengkultur, dikarenakan konstruksi tersebut berbasis pada dialektika antara kebudayaan masyarakat kota bogor yang plural dan nilai-nilai universal. Maka terakhir dengan perubahan wajah kota bogor merupakan perubahan plural dan universal.”tutup Adi.

( Abah Ii)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow