MAN 4 Bogor Bantah Tudingan Tahan Ijazah Siswa Manajemen MAN 4 Bogor Sudah Bertemu Anggota DPRD Jabar
Kabarindoraya.com | Cijeruk - Tudingan MAN 4 Menahan ijazah siswa yang sudah lulus dibantah oleh manajemen MAN 4 Bogor. Kepala MAN 4 Bogor Deden didampingi Ketua Komite MAN 4 Bogor mengungkapkan, apa yang ditudingkan adanya penahanan ijazah maupun tidak welcome-nya MAN 4 atas kehadiran wakil rakyat atau anggoat DPRD Provinsi Jawa Barat ke MAN 4 Bogor tidak benar. Hanya saja, Ketika itu diirinya beserta beberapa tim manajemen sedang melaksanakan kegiatan Kemenag RI di camp hulu cai. Ciawi dan hampir seluruh pegawai pun sudah pulang karena sudah lewat jam kerja.
“Mohon maaf, ini hanya ada mis komunikasi. Ketika pak dewan datang Bersama salah seorang siswa saya Bersama beberapa wakil kepala sedang berkegiatan di Ciawi, ada kegiatan Kemenag pusat,” kata Deden.
Pasca adanya berita yang viral, dirinya Bersama komite langsung mengadakan komuniaksi terutama dengan anggota DPRD yang datang, dan alhamdulillah anggota DPRD bisa langsung datang dan pihak manajemen menjelaskan berbagai hal terutama berkaitan dengan proses ijazah yang infonya ditahan.
“Setelah, kami jelaskan. Alhamdulillah, pak dewan pahan dan mengerti. Dan beliau menganggap, ini hanya ada miskomunikasi saja. Pasca itupun ijazah langsung kami berikan, intinya, anggota DPRD Jabar setelah bertemu sangat memahami persoalan yang ada,” bebernya.
Tak hanya itu, sambung dia, dirinya pun sudah mengadakan klarifikasi terhadap tim yang kemarin datang ke MAN 4 dan langsung dijelaskan mengenai kebijakan dan SOP berkaitan dengan pengambilan ijazah di MAN 4.
“Dan sudah klarifikasi kepada pihak Pospera atau tim pak dewan dan pihak wartawan yang ikut meliput masalah ini,”tandasnya.
Kedepan, atas kejadian ini, Deden, akan membuat perencanaan dan manajemen informasi melalui perangkat desa disetiap kecamatan dan RT RW, pihak LSM dan wartawan, yang memang ijazah masih tertunda untuk segera mengambil ke MAN, dan tidak ada istilah menahan atau dipersulit untuk proses pengambilannya.
“Prinsipnya, siapapun siswa yang mau mengambil kami tunggu, asalkan didampingi atau yang mengambil orangtua atau walinya, agar kita juga bisa menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui,” imbuhnya. (dei)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow