Menteri Agama Harus Tindak Tegas Kemenag Bogor
Kertas Ujian Madrasah Bogor Berbau Porno
Cibinong, Kabarindoraya.com
Secarik kertas ujian bahasa sunda yang diduga diterbitkan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (setingkat sekolah dasar) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor dinilai berbau pornografi. Hal itu menjadi viral di dunia maya dan membuat para budayawan sunda meradang.
Kertas ujian mata pelajaran Bahasa Sunda yang diujikan Jumat 9 Desember 2016 untuk kelas 5 itu diujikan sesuai jadwal mulai pukul 07.30 sampai pukul 09.00. Itu terdapat artikel berjudul Sasakala Cieunteung.
Dalam artikel itu diceritakan kisah seorang anak perempuan yang diperkosa.
Foto naskah ujian pertama kali diupload akun bernama Asy’ari Hb Ahmad yang kemudian dikaitkan dengan sejumlah tokoh untuk mendapat respon. Kemudian foto naskah itu menjadi viral dan mendapat 42 komentar dan 4 kali dibagikan ulang ke jejaring lainnya.
Sejumlah akun berkomentar agar naskah itu tidak diunggah ke media sosial seperti akun Acep Solehudin, Suzan Susanty dan terdapat pula akun Baedowi yang mencoba menerangkan kesalahan teknis distribusi soal ujian.
Budayawan Sunda Djadjas Djasepudin meminta agar pembuat naskah itu diusut tuntas.
“Terkait soal ulangan akhir semester (UAS) untuk murid Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD) yang dibuat oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kab. Bogor, yang kontroversial karena mengandung indikasi kekerasan dan pronografi, sebaiknya, tolong, bantu saya untuk mendapatkan bukti fisiknya (kertasnya) supaya bisa dikaji duduk persoalannya. Karena ini sudah menyangkut nama baik Bogor. Bila tidak ke saya pun, saudara semua bisa menyikapinya dengan bijak dan tepat. Hatur nuhun. Postigan ini sudah menyebar di WA dan medsos lainnya. Tetap belum disikapi dengan serius,” tulis akun Djadjas Djasepudin.
Sementara akun Baedowi menuliskan, “Naskah pai rata2 ketuker.pelajaran kelas 6 ada di kelas 5 dan sebaliknya.terus pelajaran fikih kls 3 klu gk salah itu pelajaran Mts.parah amburadul makin ke sini bukannya evaluasi malah tambah parah,” demikian Baedowi.
Sementara akun Ali Haidar Ali menulis, “Lebih baik dibuka di medsos drpd usul langsung spy jd perhatian kedepannya… Mk2mi dan pokjawas kabupaten yg dipikir bukan kwalitas soal, tp keuntungan yg didapat tiap lembar soal..karena tiap pengawas punya jatah keuntungan didaerah binaannya masing2.”
Hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan dari pihak Kementerian Agama Kabupaten Bogor, Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah dan kelompok kerja pengawas.n Herry Keating
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow