Oknum Penilik Jonggol Diduga Potong Duit untuk Bangun MCK TK
Oknum Penilik Jonggol Diduga Potong Duit untuk Bangun MCK TK
Jonggol Kabarindoraya.com -Pendidikan di Kabupaten Bogor kembali tercoreng. Pasalnya, kabar tak sedap kembali terdengar, di mana salah seorang oknum penilik diduga telah memotong bantuan dana dari United Nations Children’s Fund (UNICEF) untuk lima sekolah TK dan Paud di Kecamatan Jonggol.
Bantuan dari unicef sebesar Rp 15 juta untuk perlengkapan sanitasi, seperti pembuatan MCK dan wastafel itu dipotong sebesar Rp 1,7 juta.
Hal itu diungkapkan oleh tokoh masyarakat Jonggol H Herman, Senin (30/1/2018). Menurutnya Unicef telah memberikan bantuan dana untuk pembangunan sanitasi, namun sangat disayangkan dalam proses pencairannya dari dinas pendidikan melalui penilik meminta Rp 1,7 juta.
“Kepala sekolah TK dan Paud yang menerima bantuan dari Unicef mengeluhkan adanya potongan uang untuk membangun sanitasi oleh penilik, saya selaku warga Jonggol tentunya merasa geram dengan ulah oknum penilik tersebut, bukannya mendukung kemajuan pendidikan di Jonggol, malah bantuan dana pun harus dipotong terlebih dahulu, ” terang Herman, kepada wartawan.
Sayangnya, kata dia, kepala sekolah TK dan Paud tidak berani melaporkan ke pihak yang berwajib. Mereka hanya minta bantuan tokoh masyarakat Jonggol supaya menegur oknum peniliknya dan melaporkan ke kepala disdik kabupaten Bogor.
“Informasi yang saya dapatkan, ada 5 sekolah yang dapat bantuan, terdiri dari sekolah TK dan Paud, adapun jumlah bantuan dana dari Unicef jumlah keseluruhan sebesar Rp 50 Juta, hanya untuk pencairannya bertahap, nah yang kemarin itu pencairannya baru Rp 15 juta, teknisnya pencairannya langsung ditransfer ke rekening masing-masing sekolah. Bahkan penyerahan secara simbolis dihadiri oleh pejabat desa, kecamatan, tokoh masyarakat dan perwakilan dari Unicef, hanya saya merasa kecewa setelah penyerahan bantuan, oknum penilik langsung minta Rp 1,7 juta,” bebernya.
Sementara itu, Kepala dinas pendidikan Kabupaten Bogor, TB Lutfi Syam mengaku, belum menerima laporan soal adanya pemotongan dana bantuan dari Unicef untuk pembangunan sanitasi di sekolah TK dan Paud di Kecamatan Jonggol.
“Saya belum mendapatkan laporan dari kepala sekolah TK terkait dari kecamatan Jonggol mengenai adanya potongan sebesar Rp 1,7 juta. Namun secara prosedur uang itu kan langsung ditransfer ke rekening sekolah, kalau betul oknum peniliknya minta jangan dikasih, kalau memaksa atau ada oknum penilik intimidasi pihak sekolan laporkan kepasa saya, pasti akan saya proses, ” tandas Lutfi.(Redaksi2)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow