PD PPJ Pelajari Cara Pengolahan Sampah Organik Pasar Cariu

PD PPJ Pelajari Cara Pengolahan Sampah Organik Pasar Cariu

Smallest Font
Largest Font

PD PPJ Pelajari Cara Pengolahan Sampah Organik Pasar Cariu

Cariu | kabarindoraya.com

Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) melakukan studi banding mengenai pengolahan sampah organik menggunakan media ulat maggot/larva ke Pasar Cariu pada selasa (15/11/16). Unit Pasar Cariu merupakan bagian dari Perusahaan Daerah Pasar Tohaga Kabupaten Bogor yang menerapkan pengolahan pengelolaan sampah organik menggunakan media ulat maggot/ larva sejak satu bulan yang lalu.

Studi banding tersebut dilaksanakan oleh Direktur Operasional PD Pasar Pakuan Jaya Syuhairi Nasution, Kepala Satuan Pengawas Intern (SPI) Iwan Suwandi, Kepala Bagian Hukum Chaerudin, Kepala Bagian Teknik Pembangunan dan Pemeliharaan Rulli Indrawan, serta Kepala Sub Bagian Kebersihan Untung Tampubolon dan diterima oleh Kepala Pasar Cariu, Kepala Bidang Kebersihan Ketertiban, Kepala Bidang Asset dan Staf Unit Pasar Cariu.

Kepala Bagian Hukum dan Kehumasan PD PPJ Chaeruddin mengatakan, studi banding tersebut tujuan nya adalah untuk belajar mengenai proses pembuatan pupuk organik menggunakan media larva/ulat maggot. Proses ini berdampak pada meminimalisir dampak sampah organik yang ada dimasing-masing pasar sehingga sampah ini bisa bermanfaat menjadi pupuk organik. Sisa sampah bisa dijadikan pupuk organik dan sampah berkurang, sisa cairan (lining) bisa dijadikan pupuk cair. Masa telur hanya sampai 20 hari memakan sampah (berubah kepompong /pupa, setelah itu menjadi lalat dalam kurun waktu 5-7 hari, lalu bertelur lagi dan menjadi larva kembali.

“Dengan metode pengolahan sampah melalui larva/ulat maggot bisa meminimalisir volume sampah yang ditimbulkan dari kegiatan pasar, yang semula contoh di Pasar Cariu sampah yang bervolume 1 ton hanya dalam waktu tiga hari bisa berkurang sampai 60 persennya,” kata Chaerudin.

Tahapan proses pembuatan pupuk organik, jelas Chaerudin, menggunakan media larva /ulat maggot yaitu tahapan penyimpanan sampah awal, tahapan pemilahan, tahapan pencacahan, tahapan penempatan sampah kedalam bak – bak sampah, memasukkan maggot mini kedalam bak sampah lalu dilakukan pengamatan dihari pertama hingga seterusnya.

“Kami ingin menerapkan metode pengolahan sampah melalui media larva/ulat maggot di pasar-pasar yang PDPPJ kelola, salah satu kriteria penilaian terhadap pasar bersih adalah instalasi pengelolaan sampah selain kebersihan pasar dan juga administrasi pasar tersebut,” tandasnya.

Sementara, Kepala Satuan Pengawas Intern (SPI) PDPPJ, Iwan Suwandi menambahkan bahwa hasil limbah yang sudah dimakan oleh larva akan menjadi pupuk kompos tersebut laku dijual dengan harga Rp.1000 /kg.

“Pembuatan pupuk kompos ini juga bekerjasama dengan pelaku pertanian,” singkatnya.

Terpisah, Kepala Sub Bagian Kebersihan PD PPJ Untung Tampubolon menjelaskan, kunjungan tersebut sangat bermanfaat dan menjadi masukan bagi PD PPJ.

“PD PPJ akan melakukan kajian terhadap pasar yang akan dijadikan percontohan pengolahan sampah, misalnya Pasar Baru Bogor dan Jambu Dua. Karena sangat banyak manfaatnya,” pungkasnya.(Nai Wan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow