Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Diatas Pertumbuhan Nasional

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Diatas Pertumbuhan Nasional

Smallest Font
Largest Font

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Diatas Pertumbuhan Nasional

Kabarindoraya.com Bogor –
Investasi swasta merupakan variabel yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada keseluruhan, di tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Jawa Barat (Jabar) sebesar 5,03 persen di atas pertumbuhan Nasional yang hanya dikisaran 4,79 persen.

Demikian dikatakan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar saat peresmian pabrik baru plant 14 milik PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk (PT. ITP) bersama Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto, Bupati Bogor Hj. Nurhayanti,serta Dirut PT. ITP Christian Kartawijaya, di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/10).

“Total realisasi investasi tahun 2015 di 27 Kabupaten/Kota, jumlahnya sebesar Rp 121,51 Triliyun, realisasi investasi terdiri dari Penanaman Modal Asing sebesar Rp 71,73 Triliyun, proyek penanaman modal dalam negeri wajib laporkan kegiatan penanaman modal sebesar Rp 26,27 Triliyun, serta Proyek Penanaman Modal Dalam Negeri Tidak Wajib Laporkan Kegiatan Penanaman Modal (PMDN Non LKPM) sebesar Rp 23,51 Triliun. Hal ini membuat Provinsi Jawa Barat dengan PMA tertinggi Nasional, sedangkan realisasi PMDN Jawa Barat di urutan kedua tertinggi setelah Jawa Timur,” kata Dedi Mizwar.

Ia juga menambahkan, Pemprov Jabar memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dalam memberikan layanan investasi. Pada tahun 2015, dari luas keseluruhan kawasan industri di Jabar yang mencapai 4.658 Hektar, yang sudah terpakai baru 3.560, sehingga masih terdapat 1.098 Ha lahan yang siap dimanfaatkan oleh para calon investor untuk menanamkan modalnya di tanah pasundan.

Dedi Mizwar yang juga aktor kawakan ini sangat menyambut baik pembangunan pabrik baru ini, sebagai realisasi penanaman modal PT. ITP di Jawa Barat.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan, industri semen Nasional tahun 2016 mengalami kondisi yang cukup sulit, mengingat pertumbuhan penjualan semen bulan Januari sampai September 2016 di bandingan periode yang sama pada tahun lalu, hanya meningkat sebesar 3,8 persen.

Namun, dengan dimulainya proyek percepatan infrastruktur kondisi dimasa depan akan semakin cerah dengan laju pertumbuhan yang cukup baik.

“Pertumbuhan positif terhadap industri semen tentunya membutuhkan sinergi antara Pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk mewujudkan iklim usaha dan investasi yang kondusif,” kata Airlangga.

Airlangga yang juga politisi Partai Golkar ini mengungkapkan, dengan berdirinya pabrik ke 14 dengan kapasitas sebanyak 18 juta ton semen/tahun tentunya akan menambah kapasitas produksi semen nasional yang diharapkan mampu mendukung kebutuhan dan pasokan semen secara signifikan.

Peningkatan kapsitas produksi semen secara Nasional akan sejalan dengan program percepatan pembangunan infrastruktur terpadu yang telah dicanangkan Pemerintah.

“Kapasitas produksi yang besar saat ini untuk pemenuhan semen dalam negeri juga berpotensi untuk meningkatkan dan memperluas pasar ekspor, maka dalam memperlancar jalur distribusi, upaya yang dilakukan PT. ITP, dengan membangun grinding plant, packing plant, batching plant dan sarana gudang penyimpanan lainnya terutama diluar pulau Jawa sehingga sangat membantu mengurangi biaya logistik, yang pada akhirnya akan mendukung ketersedian semen merata di Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti menuturkan, peresmian plant 14, PT. ITP sejalan dengan misi yang diemban yaitu pengembangan infrastruktur di Kabupaten Bogor sehingga akan berdampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta penyerapan tenaga kerja yang diperkirakan mencapai 4000 pegawai.

“Saat ini penduduk Kabupaten Bogor berjumlah 5,3 juta jiwa dan laju pertumbuhan ekonominya di angka 6,03 persen pada tahun 2015, angka tersebut juga diatas lanjut pertumbuhan ekonomi pusat, maka penguatan daya beli masyarakat menjadi bagian fokus kami dan juga mengatasi persoalan tenaga kerja yang ada,” kata Nurhayanti.

Ia juga mengatakan, bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor sangat membuka karpet merah terhadap investasi, maka ramah investasi merupakan salah satu mengatasi permasalahan yang ada di Kabupaten Bogor.

“Indocement melalui dana CSR sudah ambil bagian dengan menyalurkan dana untuk pendidikan, kesehatan dan pembinaan UMKM, karena itu modal dasar Pemerintah Daerah dalam meningkatkan daya beli masyarakat,” tukasnya. (Sofwan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow