Petinggi Gafatar Masuk Jeruji Besi

Petinggi Gafatar Masuk Lapas Pondok Rajeg
Cibinong Kabarindoraya – Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia digegerkan dengan Ideologi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang menjadi momok menakutkan bagi beberapa kalangan termasuk di Kabupatren Bogor.
Mabes Polri berhasil mengamankan tiga pimpinan organisasi yang dianggap menyesatkan atas dugaan penistaan agama dan pemufakatan makar. Ketiga pimpinan Gafatar tersebut yakni, Ahmad Musaddeq, Mahful Muis Hawary dan Andri Cahya, yang kini mendekam di Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Pondok Rajeg kelas IIA Cibinong.
Kepala Lapas Rutan Pondok Rajeg Kelas II A Cibinong Sudjonggo membenarkan prihal informasi tiga pimpinan Gafatar yang ditahan. “Betul ada, persisnya kemarin sore (Kamis 15 September 2016) memang dibawa ke Lapas Pondok Rajeg,” ujar Sudjonggo saat dikonfirmasi awak media melalui telepon selulernya.
Ia menerangkan, dari hasil wawancara dengan ketiga pimpinan Gafatar, ia (Gafatar) mengakui, pasal yang mengikatnya saat ini adalah pasal penistaan agama dan pemukatan Makar (pemberontakan).
Namun, saat ditayai mengenai berapa lama pimpinan Gafatar mendekap di Lapas Pondok Rajeg, ia tidak bisa berkomentar lebih banyak, dikarenakan, sudah ada yang berhak untuk menjawab semua pertayaan yang berkaitan dengan tiga pimpanan Gafatar tersebut.“Lebih jelasnya lagi pihak Kejaksaan mungkin yang lebih tau,” singkatnya.
Sebelumnya, khusus Ahmad Musaddeq dijerat pasal 156 A KUHP, Andri dan Muis Tumanurung dijerat Pasal 110 Ayat 1, Junto 107 Ayat 1-2 tentang Pemukatan Jahat untuk Melakukan Makar (mendirikan agama)
Ketiganya ditangkap oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri, Rabu 25 Mei 2016 pukul 19.30 WIB dan ditahan di sel Bareskrim dan kemudian saat ini di pindahkan ke Lapas Pondok Rajeg kelas II A Cibinong. (Sofwan)