RHT Minta,Calon F1 Harus Dari Internal PDI Perjuangan Kota Bogor

RHT Minta,Calon F1 Harus Dari Internal PDI Perjuangan Kota Bogor

Smallest Font
Largest Font

RHT Minta, Calon F1 Harus Dari Internal PDI Perjuangan Kota Bogor

Kota Bogor – kabarindoraya.com

Pernyataan Ketua DPP Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait yang terkesan ‘menjodohkan’ politisi PAN Bima Arya Sugiarto dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata untuk berduet sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018, mendapat respon dari politisi senior parpol berlambang banteng moncong putih, Rudi Harsa Tanaya (RHT).

Menurut nya, sebagai partai pemenang Pemilu 2014, PDI Perjuangan tidak boleh atau kurang elok jika mengusung eksternal sebagai walikota.

“Jadi ada tujuan lain dibalik menjadi kepala daerah itu, sebab setelah terpilih nanti PR-nya adalah memenangkan Pilgub, Pileg, hingga Pilpres. Jadi bagaimana mau ‘memerahkan’ Kota Bogor untuk memenangkan agenda politik besar, kalau kadernya duduk sebagai wakil,” ujar RHT usai menghadiri pemakaman ayahanda dari Anggota DPRD Kota Bogor, Atty Somaddikarya di Jalan Pahlawan, Selasa (15/11/16).

RHT menegaskan, Dadang Iskandar Danubrata adalah kader terbaik PDI Perjuangan, dan merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Kota Bogor.

“Di PDI Perjuangan Kota Bogor, sosok yang paling tepat menjadi walikota adalah Dadang Iskandar Danubrata itu harga mati, dia harus jadi F1, bukan nomor dua,” ungkapnya.

Lebih lanjut, RHT menyatakan bahwa pernyataan Maruarar Sirait bukan mewakili PDI Perjuangan, sebab hingga sejauh ini DPP PDI Perjuangan belum menurunkan rekomendasi terkait apakah Dadang Iskandar akan menjadi F1 atau F2.

“Itu kan pernyataan TMP, bukan dari partai, statement tersebut telalu pragmatis. Yang pasti kami menginginkan Dadang menjadi walikota, seluruh kader siap mengawal dan memenangkannya di Pilkada,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Dadang Iskandar Danubrata sangat mengapresiasi aspirasi kader untuk memajukan dirinya sebagai F1, atas dasar itu ia kini terus melakukan beragam kegiatan guna mendapatkan simpati dari rakyat. Namun, pada ketentuannya tetap harus mengacu pada mekanisme yang ada di partai.

“Semuanya ada mekanismenya, survei internal saja baru akan dilakukan pada Mei 2017. Atas dasar itu kita masih membuka komunikasi dengan partai manapun. Tetapi perlu saya tegaskan bahwa saat ini kita sedang berupaya meraih simpati rakyat dengan beragam kegiatan seperti fogging, pengobatan gratis, hingga jalan sehat,” ungkap Dadang.

Dadang menegaskan, sebagai ketua partai tentu ia harus mendengarkan suara para kader maupun arahan dari DPP. “Kalau rekom dari pusat sudah turun semua harus fatsun, dan saat ini saya tengah berjuang untuk menjadi F1. Yang pasti sebelum rekom keluar semua bebas kemukakan pendapat,” pungkasnya.(Nai)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow