Tiga Proyek SDN Di Kabupaten Bogor Beda Spek, Indikasi Korupsi

Tiga Proyek SDN Di Kabupaten Bogor Beda Spek, Indikasi Korupsi

Smallest Font
Largest Font

Bogor | Kabarindoraya.com

Dugaan lalai nya pengawasan dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor,.dan Konsultan Pengawas pada 3 (tiga) proyek Ruang Kelas Baru (RKB) di wilayah Tajurhalang dan Bojonggede menjadi sorotan publik.

Tiga proyek RKB tersebut diduga dalam pekerjaannya tidak sesuai spek atau gambar perencanaan. Adapun 3 (tiga) sekolah tersebut yaitu, SDN Nanggerang 01, SDN Sukmajaya, dan SDN Cimanggis Bojonggede.

Pantauan awak media, di tiga lokasi proyek tersebut didapati ukuran kolom utama tidak sesuai digambar perencanaan. Dimana ukuran kolom hanya 17-18 cm, sementara pada gambar perencanaan adalah 20 cm. Artinya ada pengurangan volume kubikasi pemakaian coran beton pada kolom utama, Selasa (31/10/2023).

Selain ukuran kolom, masih ada temuan lainnya yang dalam pekerjaannya diduga tidak sesuai Juknis diantaranya, pengadukan semen coran tidak menggunakan mesin molen (manual) dan para pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Bahkan pemasangan/penempatan papan proyek sebagai sarana pemberitahuan kepada publik di SDN Cimanggis 01 tidak sesuai juknis. Papan proyek tersebut dipasang pada dinding seng di belakang sekolah yang tidak terpantau oleh publik.

Team media yang datang ke tiga lokasi proyek tersebut mencoba mengkonfirmasi ke pihak pelaksana dan konsultan pengawas. Namun sayang, saat team media ke lokasi baik pihak pelaksana dan konsultan pengawas tidak ada di tempat.

Terpisah, koordinator investigasi Lembaga DHN P-KPK PEPANRI Bogor Raya, Luky Jambak saat dimintai tanggapaanya terkait temuan awak media mengatakan, adanya pengurangan kubikasi coran beton pada kolom utama yang merupakan struktur konstruksi sangatlah rawan.

“Kolom utama pada bangunan adalah salah satu truktur konstruksi yang perlu diperhatikan dengan cermat dalam pekerjaannya oleh kontraktor, terlebih pada bangunan sekolah. Jangan coba-coba untuk mengurangi spek, baik itu ukuran maupun mutu coran beton yang digunakan sebagaimana tercantum dalam RAB,” terang Luky kepada media, Rabu (01/11/2023).

Berkurang nya ukuran dan mutu coran beton, sambung nya, nantinya akan berdampak pada kekuatan tiang penyanggah bangunan, terlebih bangunan sekolah yang notabene nya banyak anak-anak belajar.

Koordinator investigasi Lembaga DHN P-KPK PEPANRI Bogor Raya ini juga menegaskan, jika nanti fakta nya benar ada pengurangan volume kubikasi coran beton pada kolom utama yang dilakukan oleh pihak pelaksana dan, pihak dinas tetap membayar sesuai kontrak, sudah dipastikan akan ada kerugian negara disana.

“Kami dari Lembaga DHN P-KPK PEPANRI Bogor Raya meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Inspektorat serta Komisi III DPRD untuk turun ke lokasi-lokasi proyek sekolah yang saat ini berjalan. Dan tak kalah penting nya, dinas terkait jangan alergi dengan kritikan atau menghindar dari para awak media dan LSM kalau dikonfirmasi, “tegasnya.

Hingga berita ini ditayangkan, media masih terus melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait.

(Dody)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow