Wakapolri Bantah Tangkap Teroris Alihkan Isu

Wakapolri Bantah Tangkap Teroris Alihkan Isu

Smallest Font
Largest Font

Bogor | kabarindoraya.com

Seiring berbagai fitnah dan tuduhan ke pemerintahan Jokowi-JK, kini tuduhan dan fitnah juga dialamatkan ke Mabes Polri. Salah satunya adalah tuduhan pengalihan isu dari meledaknya kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan penangkapan sejumlah terduga teroris yang merencanakan aksi bom bunuh diri di Istana Negara.

Atas tuduhan itu, Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin membantahnya dengan tegas penuh keyakinan. “Teroris itu serius ya! Jangan ada komentar bahwa itu pengalihan isu atau sebagainya,” tegas Syafruddin, di gedung PTIK, Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Syafruddin menegaskan bahwa jajarannya, tim Densus 88, selama ini telah bekerja keras untuk mengintai gerak gerik para terduga teroris.

“Anak buah saya, ada yang satu tahun tidak pulang ke rumah. Tidak ketemu anak dan istri untuk melacak (keberadaan terduga teroris). Mereka tidur di jalan untuk selidiki ini itu dan kami bisa tangkap sebelum ada bom (meledak), tolong jangan komentar ini pengalihan isu. Hati-hati berkomentar,” kata Syafruddin yang dipantau kabaronline.com dari Bogor.

Syafruddin menjelaskan, beberapa kota di dunia seperti Kairo (Mesir), Istanbul (Turki) dan lainnya banyak korban berjatuhan karena bom. Sementara di Indonesia tidak ada korban karena Densus 88 berhasil menangkap jaringan terorisme satu hari sebelum beraksi di Istana Negara.

“Di negara lain ada korban, tapi di Indonesia bisa kami antisipasi, kami cegah dan ditangkap semuanya. Jadi hati-hati, jangan bilang ini pengalihan isu,” tegasnya.

Penanganan teroris di Indonesia kini mendapat acungan jempol dari seluruh dunia karena kemampuan intelejen dan pergerakan tim Densus 88 yang patut diapresiasi. “Dunia mengakui penanggulangan terorisme di sini (Indonesia). Saya baru pulang dari Jepang, Kepala Kepolisian Jepang minta advice (saran/nasihat) dalam rangka menghadapi Olimpiade 2020,” katanya.

Pada Sabtu (10/12), Densus 88 menangkap tiga terduga teroris, MNS dan AS (laki-laki) serta DYN (perempuan). MNS dan AS ditangkap di jalan layang Kalimalang, Bekasi. Sementara DYN ditangkap di rumah kontrakan di Jalan Bintara Jaya 8 Bekasi, Jawa Barat. Polisi menemukan barang bukti berupa bom rakitan berbentuk penanak nasi elektronik (rice cooker) di kamar 104 kontrakan tiga lantai itu.

Sebelumnya muncul sejumlah fitnah dan dramatisasi penangkapan teroris di Bekasi dengan sejumlah meme melecehkan kinerja Densus 88. Salah satunya adalah meme bom panci yang jika terjadi mampu meluluhlantakkan Istana Negara dengan hululedaknya mencapai kecepatan 4.000km perjam dengan radius 300 meter. Bahkan muncul meme bahwa hululedak bom panci lebih besar dari Massive Ordnance Air Blast (MOAB) buatan Amerika dan buatan Rusia dengan Father of All Bomb (FOAB).n Sofwan Kuncir

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow