Walikota Bogor Teken MoM Dengan Kota Kisarazu Jepang

Kota Bogor Teken MoM Dengan Kota Kisarazu Jepang

Kota Bogor – Kabarindoraya.com -Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menjalin kerja sama friendship city dengan Pemerintah Kota Kisarazu, Jepang. Minutes of Meeting (MoM) pun sudah ditandatangani antara Wali Kota Kisarazu Yoshikuni Watanabe dengan Wali Kota Bogor Bima Arya saat kunjungan nya siang tadi ke Balaikota Bogor.

Bima mengatakan, Wali Kota Kisarazu merasa tertarik bekerja sama dengan Indonesia setelah kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbayan ke Kota Kisarazu. Kisarazu melihat potensi yang ada di Kota Bogor untuk bekerja sama dalam bidang agro industri yakni mengembangkan organic city.

“Organic City sejalan dengan Kota Bogor. Jika bisa akan dikembangkan blueberry Kisarazu di Kota Bogor,” kata Bima, Kamis (6/10/16).

Bima mengungkapkan, selain mengembangkan blueberry, nanti akan ada program pengiriman perawat ke Jepang karena Jepang mengalami penurunan populasi penduduk usia produktif sementara di Kota Bogor angka usia produktifnya banyak. Pengiriman perawat ke Jepang masih terkendala bahasa sehingga ke depan Pemkot akan menjalin kerja sama dengan lembaga bahasa agar para perawat memahami dasar bahasa Jepang.

“Program kerja sama akan dirumuskan dengan dinas terkait. November mendatang saya diundang ke sana untuk melihat festival organic sekaligus penandatanganan MOU kerja sama Friendship City,” ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Kisarazu Yosikuni Watanabe mengatakan, melihat keramahan dari Pemkot Bogor atas kunjungan ia dan jajarannya, ia yakni bisa menjalin kerja sama di berbagai bidang. Watanabe menjelaskan, contohnya pengembangan Agro Industri yakni membentuk Organic City. Blueberry dari Kisarazu bebas dari pestisida dan sudah diteliti memiliki khasiat bagi kesehatan masyarakat. Sehingga akan sangat bagus jika bisa juga dikembangkan di Kota Bogor.

“Di Jepang kami juga sangat menyukai Unagi (Ikan Sidat) yang ternyata sangat melimpah di Indonesia. Selain itu kami juga membutuhkan tenaga perawat yang bisa dikirim ke Jepang,” pungkasnya.(wan/nai)