Warga Citeureup Perbanyak Lubang Biopori

WARGA CITEUREUP PERBANYAK LUBANG BIOPORI

Kabarindoraya – Warga Citeureup kembali aktif membuat 700 lubang resapan air Biopori secara rutin setiap minggu di Kelurahan Karanggan, Kelurahan Karang Asem Timur, Kelurahan Karang Asem Barat, Kelurahan Puspanegara, dan Kelurahan Citeureup.

Camat Citeureup, Asep Mulyana Sudrajat, SH berpesan kepada masyarakat yang bermukim di wilayah kerjanya agar berperan aktif dalam pengendalian lingkungan hidup. “Salah satunya membuat lubang resapan air Biopori. Diupayakan setiap Kelurahan memiliki alat bore biopori,” paparnya di halaman Kantor Kecamatan Citeureup, Selasa (18/10) pagi.

Dilokasi yang sama, Ir. Endah Numayati selaku Kepala Bidang Pengendlian Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa UU Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, salah satunya adalah pembuatan lubang resapan air Biopori.

“Manfaat lubang resapan air Biopori meliputi Pengelolaan sampah organik, Mengurangi sampah organik, Penghasil kompos, dan Resapan air untuk cadangan air tanah serta mendorong agribisnis perkotaan dengan adanya kompos yang dihasilkannya. Sebanyak 45 alat bore Biopori kami titipkan di Kecamatan, silahkan dimanfaatkan,” jelasnya.

Pembuatan lubang resapan air biopori tahun ini, paparnya, difokuskan di Kecamatan Kemang, Cibinong, Citeureup, Babakan Madang, Sukaraja dan Cisarua. “Program ini juga berguna memperbaiki struktur tanah dengan adanya lebih banyak biopori, mempercepat penyerapan air sehingga mengurangi resiko wabah penyakit dengan berkurangnya genangan air dan mencegah erosi dan longsor,” imbuh Ir. Endah Nurmayati. (Redaksi/Als)