Dalam Rangka Memperingati Hari Pahlawan Nasional, Adhiya: Dimanakah Kepahlawanan Jokowi-Ma’ruf?

Dalam Rangka Memperingati Hari Pahlawan Nasional, Adhiya: Dimanakah Kepahlawanan Jokowi-Ma’ruf?

Smallest Font
Largest Font

Jakarta | Kabarindoraya.com

Badko HMI Jabodetabeka-Banten menggelar Konferensi Pers dan Tabur Bunga di Makam Pahlawan, sebagai bentuk Evaluasi Kepemimpinan Jokowi-Maruf dengan tema: Dimana Kepahlawanan Jokowi-Maruf?, Kamis (10/11/2022).

Dalam Konferensi Pers Ketua Umum Badko HMI Jabodetabeka-Banten, M. Adhiya Muzakki
menyampaikan persoalan bangsa saat ini. Masyarakat dihadapkan dengan berbagai macam persoalan di era pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Sudah semestinya pemerintah berhenti mengeluarkan kebijakan yang menyengsarakan rakyat.

“Masyarakat saat ini dihadapkan dengan kebijakan yang tidak populis, seperti keputusan pemerintah dalam menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi, Pertalite dan Solar,” singgungnya.

Disisi lain, Adhiya menyebut salah satu misi besar Jokowi didalam Nawacita adalah bagaimana institusi kepolisian dapat menjadi harapan masyarakat tapi justru isntitusi kepolisian malah jadi pihak yang paling berperan dalam hilangnya nyawa di Kanjuruhan Malang.

“Kapolri dibawah Kepemimpinan Listyo Sigit Prabowo, dihadapkan dengan berbagai macam fakta kebringasan anggota polisi, bagaimana kita percaya institusi kepolisian kalau polisi saja membunuh polisi,” tegasnya saat Konferensi Pers.

Ironisnya keadaan tersebut tidak sesuai dengan tugas dan tanggung jawab polisi selaku pengayom masyarakat dengan anggaran yang diberikan kepada polri sebesar Rp 131,17 triliun.

“Hal semacam inilah yang harus diperhatikan dan harus ada pembenahan, sehingga tidak terlihat buruk di masyarakat. Belum lagi soal penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu yang belum tuntas dan selesai, bagaimana komitmen Pak Jokowi dalam menghadirkan kebijakan dan peraturan hukum yang berpihak kepada masyarakat,” tanya Adhiya

Selamjutnya, Adhiya mempertanyakan pertemuan G20 yang sebenarnya cukup rumit diselenggarakan karena terbentur Geopolitik yang tidak stabil. Pertemuan KTT G20 di Bali menurutnya, tentu akan banyak kendala, dikarenakan adanya konflik perang dan masalah perdagangan.

“Amerika bertentangan dengan Turki dan China. Putin bersengketa dengan negara-negara Eropa. Bagi Indonesia, tentu menjadi tantangan tersendiri karena Indonesia menjadi Presidensi G20, kebetulan konflik dan dilema antar negara tak kunjung usai saat ini,” protesnya.

Adapun tuntutan Badko HMI Jabodetabeka-Banten periode 2021-2023 :

1. Meminta Presiden Jokowi Menghentikan pendekatan keamanan dengan berlebihan pada aktivitas pengamanan G20.
2. Meminta Presiden Jokowi membuka akses partisipasi keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan G20.
3. Meminta Presiden Jokowi agar segara usut tragedi pelanggaran HAM Kanjuruhan, Malang.
4. Meminta Presiden Jokowi Terkait sistem pembenahan sistem Presisi di bawah Kepemimpinan LSP dan proporsional anggaran pada institusi Polri.

“Apabila tuntutan kami tidak di indahkan, maka kami akan melakukan konsolidasi dan aksi besar-besaran dalam waktu yang tidak di tentukan,” tegasnya.

(SiHol)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow