PELACURAN Berkedok Tempat Pijat di KOTA WISATA Gunungputri Makin Menjamur

PELACURAN Berkedok Tempat Pijat di KOTA WISATA Gunungputri Makin Menjamur

Smallest Font
Largest Font

PELACURAN Berkedok Tempat Pijat di KOTA WISATA Gunung putri Makin Menjamur

Gunungputri Kabarindoraya.com- Praktek prostitusi di wilayah Bogor Timur semakin subur, geliat pelacuran dari mulai secara terang-terangan maupun terselubung masih bertebaran disejumlah tempat. Salah satunya tempat Spa dan jasa pijat kebugaran atau layanan terapis di Perumahan Kota Wisata yang ditengarai sebagai kedok prostitusi masih saja menjamur hampir merata.

Sepertinya, program pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat) Kabupaten Bogor untuk membersihkan praktik prostitusi hanya sebagai isapan jempol belaka dan tak akan berdampak signifikan bagi perilaku para lelaki hidung belang.

Bahkan, mereka seolah dijamin tak akan kehilangan tempat untuk memuaskan hasratnya karena saat sebagian kompleks lokalisasi mulai disterilkan, justru praktik prostitusi terselubung sangat menjamur deras.
Hal tersebut bisa di lihat dari jam operasi seperti tempat pijat di Perumahan Kota Wisata, seperti Citra masage, Yellow massage, Taichi Massage, Sky massage . tidak seperti kebanyakan tempat lokalisasi yang buka hingga tengah dini hari.

Jam operasi sebagian prostitusi ini menyesuaikan jam kerja, dari pukul 10.00 WIB hingga maksimal pukul 22.00 WIB.
Seorang lelaki yang mengaku bernama Dian, sangat gemar menjelajah wisata sensual di Bogor Timur, ia mengaku lebih suka ”jajan” di panti pijat atau spa karena menurut dia tempatnya lebih aman, waktunya juga bersahabat. ”Tidak perlu keluar malam karena bisa ke sana saat jam istirahat kerja,” kata pria 36 tahun yang berprofesi sebagai pekerjan Bank swasta ini.
Menurutnya, memang tak semua salon, panti pijat atau spa yang berindikasi sebagai lokasi prostitusi.

“Tentu tidak semua. Biasanya kita langsung tahu dari mulut ke mulut bahwa di salon atau spa mana saja yang ada layanan plus-plusnya. Kalau sudah masuk ke dalam, suasananya juga sangat berbeda,” jelasnya.

Dia memaparkan, sebagian salon, panti pijat dan spa nyata-nyata menawarkan layanan plus-plus.

“Mereka benar-benar menawarkan perempuan untuk begituan. Kita tinggal registrasi dan pilih perempuan sesuai yang kita suka untuk melayani,” ucapnya.

Tapi ada pula salon, panti pijat atau spa yang membungkus layanan plus-plus itu dengan paket yang sama sekali tidak menunjukkan adanya praktik prostitusi. Tapi, tetap saja transaksi seks dapat berlangsung mengiringi paket-paket itu.

Menurut dia, praktik pelacuran ini tidak berbeda dengan di tempat lain. Hanya, kemasannya dibuat legal. Mereka menawarkan satu paket servis sampai full service.

“Biasanya paket mereka yang full service itu hanya sampai pemijatan alat vital, kita dionani. Biar mereka aman, untuk begituan, tidak ada yang namanya menjual perempuan. Kita dibiarkan negosiasi dengan perempuan yang namanya terapis atau istilahnya terapis sensual. Sebenarnya ya prostitusi, cuma kalau di salon dan spa plus-plus itu istilah untuk orang yang melayani disebut terapis, padahal praktiknya ya PSK,” tuturnya sambil tertawa.(WanBie)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow