Pengamat : “Prioritas Kepemimpinan KDM Dipertanyakan”

Kabarindoraya.com  | Bandung Barat – Sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat terendam banjir pada awal Desember 2025. Intensitas hujan tinggi sejak pekan lalu mengakibatkan luapan sungai, merendam rumah warga, memutus akses jalan, serta memaksa sebagian keluarga mengungsi ke lokasi aman. Banjir juga diperparah oleh kondisi hulu yang mengalami alih fungsi lahan dan penurunan daya resap tanah.

Di tengah situasi darurat tersebut, Gubernur Jawa Barat KDM justru berada di Padang, Sumatera Barat, dalam agenda peninjauan korban banjir dan longsor di wilayah tersebut. Kehadiran KDM di luar provinsi saat Jawa Barat mengalami bencana kembali menuai kritik dari publik.

Denny Charter: “Pemimpin seharusnya hadir di titik krisis, bukan meninggalkannya.”Pengamat politik Denny Charter menilai keputusan KDM menunjukkan ketidaktepatan prioritas dalam kepemimpinan daerah.

“Di saat masyarakat Jawa Barat terdampak banjir dan membutuhkan kehadiran pemimpinnya, Gubernur justru berada di provinsi lain. Ini bukan hanya kesalahan komunikasi publik, tetapi kegagalan membaca sense of crisis,” tegas Denny Charter.

Ia menegaskan bahwa kehadiran pemimpin di lokasi bencana tidak hanya soal teknis penanganan, tetapi simbol empati dan komando yang sangat ditunggu masyarakat.