Kabarindoraya.com | Bekasi - Diduga lambat nya pelayanan Polsuska KAI Senin, 29/09/2025 Pasca satu bulan lebih Peristiwa tragis yang terjadi (17 Agustus 2025) di perlintasan rel KM 24+400, petak jalan Kranji–Bekasi, Jalur 2 Eksisting, Jalan Melati 2, Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi. Hingga saat ini keluarga korban belum menerima santunan jasa Raharja.
Menurut keterangan ayah korban saat ingin meminta kekurangan tanda tangan dan stempel guna melengkapi berkas jasa raharja Bekasi, Pihak stasiun Kranji mengatakan : " kapolpuska sedang tidak berada di tempat karena sedang cuti."
Berapa hari kemudian ayah korban mencoba kembali ke stasiun Kranji. Lalu diarahkan kepengurusannya ke stasiun Jakarta. karena insiden terjadi berbatasan langsung antara Bekasi dan Jakarta timur, keterbatasan waktu ayah korban dalam pekerjaaan nya sehingga tidak melanjutkan berkas yang sudah lengkap yang hanya kurangnya tanda tangan kapolpuska dan stempel KAI.
Ketidak pahaman keluarga korban dalam mengurus klaim jasa Raharja pasca terjadi kejadian insiden kecelakaan, awak media mencoba mengkonfirmasi stasiun kranji_bekasi.
Diwakili oleh polsuska lain yang saat itu sedang bertugas jaga di dalam stasiun mengatakan :
"jika ingin meminta tanda tangan bapak "j" ( NIPP: 67130) memang agak sulit didapatkan. karena beliau cuti yang cukup lama " ujar polsuska lain yang sedang bertugas.
Diwakilkan oleh polsuska yang sedang bertugas di dalam stasiun Kranji, pada hari itu juga kamis 25/9/2025 awak media mendesak agar memberikan stempel dan tanda tangan kapolpuska KAI, pada akhirnya kapolpuska memberikan tanda tangan serta stempel.
Sehingga PT jasa Raharja dapat menerima dan menandatangani berkas santunan korban.
Di kesempatan itu pula Ibu korban menceritakan kronologis insiden kecelakaan terjadi.
" Saat itu saya berada di gerbong tengah dengan suasana gerbong penumpang yang penuh sesak, alamarhum turun dari gerbong kereta. kwhatir dengan keselamatan anak saya, lalu saya ikut turun dan keluar gerbong kereta.
Saya berteriak kepada security yang berada di ujung peron untuk menahan anak saya. Mengingat almarhum mengidap epilepsi. melihat anak saya pada saat itu dalam keadaan panik juga, almarhum melompat untuk menyebrangi peron, Lalu kereta commuter Line dari arah Bekasi melintas. Saat itu lah Terjadi insiden itu, "
Sembari meneteskan air mata sang ibu menceritakan kronologis kejadian kepada awak media.
Hingga berita ini di tayang kan, awak media akan mencoba mengkonfirmasi pihak KAI dan KADAOP 1 guna meluruskan, bagaimana SOP Proses KAI dalam menerima laporan insiden kecelakaan. (Tim Redaksi)