Kabarindoraya.com | Jakarta - 14 Oktober 2025 – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) melalui unit bisnis pengelolaan limbah ramah lingkungannya, Nathabumi, menggelar temu pelanggan bertajuk “Sixnificant Journey: Moving Forward, Making Impact” di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (14/10/2025). Kegiatan ini menjadi penanda enam tahun perjalanan Nathabumi dalam memperkuat transformasi dan sinergi bersama SIG untuk mendorong dampak positif serta perubahan berkelanjutan di sektor industri.
Acara tersebut menghadirkan pameran inovasi berkelanjutan, diskusi interaktif, serta kampanye gaya hidup minimalis. Hadir dalam kegiatan itu Direktur Manufacturing SBI, Edi Sarwono, dan Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Edward Nixon Pakpahan, Ph.D. Edward turut memberikan paparan mengenai program peningkatan kepatuhan serta inovasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan.
Menurut Edi Sarwono, keberlanjutan bisnis tidak bisa dilepaskan dari sinergi dan kolaborasi untuk menciptakan nilai tambah, menjaga profitabilitas, sekaligus melindungi lingkungan serta masyarakat. “Kami mengedepankan inovasi untuk mengembangkan ragam produk dan layanan ramah lingkungan, termasuk yang dilakukan Nathabumi untuk membantu menjawab tantangan dan kebutuhan pelanggan dalam upaya pengelolaan limbah dan pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Selama enam tahun beroperasi, Nathabumi terus memperkuat komitmen untuk menjadi mitra strategis bagi industri, pemerintah, dan masyarakat dalam pengelolaan limbah di Indonesia. Berawal dari pemanfaatan biomassa, kini Nathabumi memperluas cakupan layanannya ke pengelolaan limbah industri serta menjadi pelopor dalam penerapan teknologi refuse-derived fuel (RDF) di Tanah Air. Hingga akhir 2024, SBI tercatat telah mengelola lebih dari 1,8 juta ton limbah dan RDF, yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar serta bahan baku alternatif dalam proses produksi semen. Upaya tersebut turut berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon perusahaan hingga 16,5 persen.
Saat ini, Nathabumi telah bekerja sama dengan 19 pemerintah daerah dalam pemanfaatan sampah kota menjadi RDF sebagai bahan bakar alternatif di fasilitas produksi semen. Sejak 2020, perusahaan telah mengolah lebih dari 140 ribu ton RDF, yang digunakan untuk menggantikan sebagian bahan bakar fosil—sekaligus menghadirkan solusi nyata bagi pengelolaan sampah perkotaan yang lebih ramah lingkungan.
Selain fokus pada inovasi industri, Nathabumi juga aktif mendorong keterlibatan masyarakat melalui berbagai program sosial dan edukatif. Beberapa inisiatifnya antara lain Aksi SESAMA (Sedekah Sampah Bersama) yang melibatkan karyawan dan jaringan bank sampah di sekitar wilayah operasional, Kelas Kita (Kelola Sampah di Sekitar Kita) sebagai edukasi pengelolaan sampah bagi pelajar sekolah dasar, serta kolaborasi bersama Yayasan Gotbag Indonesia dalam pengelolaan sampah laut berkelanjutan.
Edi Sarwono menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mencapai pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai industri dan pemerintah daerah yang telah mempercayakan Nathabumi dalam mengelola limbah dan sampah perkotaan. “Harapan kami, semoga ke depan, tercipta lebih banyak peluang untuk bersama-sama kita dapat menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, serta menginspirasi lebih banyak lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk turut berperan serta,” pungkasnya.
Dalam rangkaian acara, Nathabumi turut menampilkan booth eksibisi tematik yang menyoroti berbagai inovasi lingkungan, seperti pengelolaan limbah industri minyak dan gas, layanan laboratorium analisis lingkungan, teknologi RDF, serta capaian perusahaan dalam mendukung ekonomi sirkular. Tak hanya itu, terdapat pula booth kolaborasi bersama komunitas Lyfe With Less yang mengajak pengunjung memperpanjang usia guna barang melalui pertukaran barang bekas layak pakai.
Sebelumnya, pada 29 September 2025, Nathabumi menggelar kegiatan fun walk dan penanaman bibit pohon langka di kawasan konservasi Kebun Raya Cibinong, Bogor. Kegiatan yang diikuti karyawan ini menanam berbagai jenis pohon seperti merawan, kayu hitam, menteng, dan kayu besi, sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pelestarian keanekaragaman hayati.