Kabarindoraya.com | Bogor - Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim diundang menjadi narasumber pada acara Global Forum Urban Food Policy Pact (UFPP) 2025 yang berlangsung di Universitas Milan, Italia. Forum internasional tersebut menjadi wadah pertemuan bagi para pemimpin kota dari berbagai negara untuk membahas isu strategis mengenai ketahanan pangan, sistem pangan berkelanjutan dan program makanan bergizi di sekolah (School Meals Program/MBG).

Kehadiran Dedie A. Rachim dalam forum internasional tersebut telah mendapatkan izin Perjalanan Dinas Luar Negeri berdasarkan Surat Menteri Sekretariat Negara Nomor : B-00002467/KSN/S/PDLN/LN.00/10/2025 perihal : Persetujuan Perjalanan Dinas Luar Negeri, sesuai rekomendasi dari Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 099/5093.e/SJ perihal : Rekomendasi Permohonan Izin ke Luar Negeri dan Surat Gubernur Jawa Barat Nomor : 8022/RT.01.02/PEMOTDA perihal : Permohonan Rekomendasi Izin ke Luar Negeri.  


Perjalanan dinas ini telah sesuai dengan prinsip efisiensi anggaran, mengingat kebijakan efisiensi Transfer Keuangan Daerah (TKD) oleh Pemerintah Pusat baru akan ditetapkan untuk anggaran 2026.  

Wali Kota Bogor diundang dengan semua akomodasi, tiket pesawat pulang-pergi, dan uang harian, ditanggung 100% oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) sesuai surat Country Director GAIN Indonesia Nomor : 39/GAIN/VIII/2025 perihal : Dukungan logistik perjalanan Wali Kota Bogor untuk menghadiri Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP) Global Forum.  

Kota Bogor menjadi salah satu kota pilot project di Indonesia yang dipilih oleh GAIN Indonesia. GAIN memfasilitasi Kota Bogor menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Pangan dan Gizi 2025-2029 yang telah memuat SOP terintegrasi pengelolaan pangan di Kota Bogor yang melibatkan seluruh perangkat daerah dan lintas mitra/ instansi vertikal. 

GAIN Indonesia aktif mendampingi Dinas Kesehatan dalam proses pendampingan peningkatan keamanan pangan PKL, terutama yang berada dalam 13 zona PKL di Kota Bogor.    

Kota Bogor telah ikut serta dalam deklarasi Milan Food Pact 2023, yaitu Pakta Kebijakan Pangan Perkotaan yang menyatukan kota-kota di seluruh dunia yang berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mewujudkan sistem pangan perkotaan yang berkelanjutan, inklusif, dan berketahanan, menjadi prioritas di antara kabupaten/kota yang menjadi target area dalam kerja sama ini, untuk peningkatan lingkungan kondusif untuk gizi seimbang di antaranya adalah sektor informal yang berkontribusi besar dalam penyediaan pangan untuk konsumsi masyarakat, khususnya di daerah perkotaan. 

Wali Kota Bogor diundang sebagai salah satu narasumber dalam forum internasional ini dengan paparan berjudul Urban Food System Governance of Bogor City dihadapan peserta Asia Pacific dan beberapa negara lainnya.  

Indonesia merupakan anggota Urban Food Policy Pact (UFPP) dan Kota Bogor bersama 19 Kota lain di Indonesia antara lain Bandung, Denpasar, Semarang, diundang dalam forum Global Forum 2025 ini. Forum ini membahas school meals program (MBG), food security (keamanan pangan dan sumber dukungannya seperti Air, Bahan pokok, dan lain-lain).  


Kota Bogor akan mempersiapkan diri sebagai City of Gastronomy sebagai kelanjutan dari Kota Kuliner. Kehadiran Kota Bogor merupakan suatu kehormatan sebagai salah satu narasumber forum internasional ini.  

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa undangan dan partisipasi dalam forum tersebut merupakan bentuk pengakuan terhadap komitmen dan langkah-langkah nyata yang telah dilakukan Kota Bogor dalam membangun sistem pangan perkotaan yang berkelanjutan.


“Kota Bogor merasa terhormat dapat mewakili Indonesia dalam forum internasional ini. Isu ketahanan pangan dan penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah merupakan tanggung jawab bersama yang sangat penting bagi masa depan generasi muda,” ujar Dedie Rachim dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).

Melalui forum yang dihadiri oleh berbagai kota dunia tersebut, Pemkot Bogor berkesempatan untuk berbagi pengalaman sekaligus mempelajari praktik terbaik dalam pengelolaan kebijakan pangan perkotaan. Diskusi yang berlangsung di forum ini juga mencakup berbagai aspek penting, seperti sumber daya pendukung pangan meliputi air, bahan pokok, dan sistem distribusi yang menjadi elemen utama dalam menjaga keamanan pangan di tingkat kota.

“Melalui forum ini, kami berkesempatan untuk belajar dari berbagai kota dunia sekaligus memperkenalkan upaya yang telah dilakukan Bogor dalam membangun ekosistem pangan lokal yang tangguh, sehat, dan berkeadilan. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen kami dalam mempersiapkan Bogor menuju City of Gastronomy, dimana kuliner menjadi bagian dari identitas kota sekaligus instrumen pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.

Partisipasi Kota Bogor dalam Global Forum UFPP 2025 di Milan diharapkan dapat memperkuat jejaring kerja sama internasional, memperluas wawasan kebijakan pangan perkotaan, serta memperkokoh peran Bogor dalam mendukung terciptanya sistem pangan yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing di tingkat global.

Dalam forum tersebut, Dedie A. Rachim menjadi narasumber di 4 (empat sesi) pelaksanaan Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP) di Kota Milan, Italia.  Sesi 1 : 14 Oktober pada Regional Session, Wali Kota Bogor akan menjadi salah satu perwakilan regional asia pasifik.


Sesi 2 : 15 Oktober pada agenda MUFPP, Wali Kota akan ekspose terkait Transforming Urban Food System, terkait penataan PKL dan sentra kuliner serta revitalisasi pasar. Sesi 3 : 16 Oktober pada sesi Creative Financing yang difasilitasi World Bank dan FAO, Wali Kota akan ekspose terkait CSR private sector dalam penataan sentra kuliner. 

Sesi 4 : 16 Oktober siang, Wali Kota akan ekspose tentang kebijakan pengadaan pangan di Kota Bogor.