KabarIndoraya.com | Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia menyelenggarakan acara “Silaturahmi Kepala BNN RI dari Masa ke Masa” di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Kamis (9/10). Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk mempererat hubungan antar pimpinan BNN lintas generasi sekaligus mengenang perjalanan panjang institusi dalam memerangi peredaran gelap narkotika di Tanah Air.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto menganugerahkan Pin Dewan Kehormatan kepada para mantan Kepala BNN yang telah berjasa dalam membentuk arah kebijakan dan penguatan institusi. Mereka yang menerima penghargaan antara lain: Komjen Pol (Purn) Ahwil Lutan, Jenderal Polisi (Purn) Da’i Bachtiar, Komjen Pol (Purn) Nurfaizi Suwandi, Komjen Pol (Purn) Togar M. Sianipar, Komjen Pol (Purn) Raden Makbul Padmanagara, Jenderal Polisi (Purn) Sutanto, Komjen Pol (Purn) I Made Mangku Pastika, Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar, Komjen Pol (Purn) Budi Waseso, Komjen Pol (Purn) Heru Winarko, dan Komjen Pol (Purn) Petrus Reinhard Golose.
Dalam sambutannya, Suyudi menyampaikan penghargaan tinggi kepada para tokoh yang telah mengukir sejarah penting dalam penanganan permasalahan narkoba.
“Ini merupakan sebuah penghargaan dan peneguhan semangat bagi Kami bahwa perjuangan melawan narkoba adalah perjuangan keberlanjutan. Perkembangan narkotika yang semakin marak dan modern menuntut Kami untuk terus beradaptasi sesuai dengan tren kehidupan masyarakat saat ini,” ujarnya.
Acara ini menjadi sarana refleksi atas perjalanan estafet kepemimpinan BNN RI dari masa ke masa. Dimulai dari era Bakolak Inpres 1971 hingga resmi menjadi BNN pada 2002, setiap pemimpin telah memainkan peran penting dalam memperkuat strategi dan pelaksanaan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Indonesia.
Menghadapi tantangan ke depan, BNN tetap berkomitmen meneruskan perjuangan melalui pendekatan “War on Drugs for Humanity”. Pendekatan ini mengedepankan keseimbangan antara soft power seperti program pencegahan dan rehabilitasi, dengan hard power berupa penindakan hukum yang tegas dan berkeadilan. Seluruh strategi tersebut juga ditopang oleh reformasi tata kelola SDM berbasis sistem merit guna menciptakan organisasi yang tangguh, adaptif, dan berintegritas.
Kepala BNN RI menegaskan bahwa semangat para pendahulu akan terus diwariskan dengan menjaga integritas lembaga serta memperkuat solidaritas di antara seluruh pegawai BNN. Ia menambahkan bahwa BNN akan selalu hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga generasi bangsa dari ancaman narkotika, sebagai bentuk pengabdian tanpa henti.
Melalui kegiatan ini, BNN tidak hanya mempererat silaturahmi lintas generasi, tetapi juga meneguhkan konsistensi dalam perjuangan menciptakan Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkoba), dengan menjaga kesinambungan komitmen di antara para pemimpin dan seluruh elemen institusi.