Kabarindoraya.com | Parapat -Gathering & Workshop Jurnalisme Perbankan bersama media itu dihadiri Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik SE, Ketua SMSI Sumut Rianto Aqhly, Ketua JMSI Sumut Erris Julieta Napitupulu dan puluhan jurnalis dari berbagai media cetak dan online.
Acara Workshop tersebut dibuka Sekretaris Bank Sumut Suandi mewakili Direksi PT.Bank Sumut, dengan pemateri Erwinsyah yang menyoroti "menangkal pemberitaan hoax dan Masalah:Wartawan vs Humas dalam perspektif konflik kepentingan dan mispersepsi".
Erwinsyah, mantan Humas Bank Sumut sekaligus jurnalis senior itu mengingatkan akan Legitimasi sosial yang berkembang saat ini, dimana informasi yang tidak akurat bila terus diulang-ulang akan dianggap benar. Dalam hal ini berita Hoax. Bila terus dipublis maka akan terjadi pembenaran. Disinilah peran media besar untuk menangkal dan mengklarifikasi kebenaran berita hoax tersebut.
"Kegiatan workshop hari ini kami harapkan tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu dan pengetahuan tentang jurnalisme perbankan, tetapi juga menjadi ruang refleksi dan diskusi dua arah antara media dan Bank Sumut," ujar Suandi.
Sekretaris Bank Sumut Suandi menuturkan perjalanan panjang Bank Sumut sebagai bank pembangunan daerah. Dia mengatakan bahwa media memiliki peran yang sangat strategis. Media bukan hanya mitra dalam menyampaikan informasi, tetapi juga penjaga kredibilitas publik, penyalur aspirasi, sekaligus jembatan antara lembaga keuangan dengan masyarakat.
"Kami percaya, keberhasilan sebuah institusi tidak hanya diukur dari pertumbuhan bisnis dan kinerja keuangan, tetapi juga dari sejauh mana lembaga tersebut mampu membangun kepercayaan publik dan disinilah peran media menjadi begitu penting," ujarnya.
"Melalui kegiatan Gathering sekaligus Workshop ini, kami ingin memperkuat sinergi yang telah terjalin baik selama ini antara Bank Sumut dan rekan-rekan media," tambahnya.
Dia berharap media menciptakan narasi positif, narasi yang edukatif dan konstruktif, narasi yang mendorong literasi keuangan serta optimisme pembangunan di Sumatera Utara.
"Mari kita terus bergandeng tangan, karena kami yakin dengan kolaborasi, setiap narasi akan menjadi kekuatan untuk membangun kepercayaan publik," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik SE mengapresiasi kegiatan Gathering & workshop yang dilakukan Bank Sumut dengan melibatkan para jurnalis.
"Bank Sumut ini adalah milik kita, milik warga Sumatera Utara. Mari kita jaga untuk memperkuat roda pembangunan Sumatera Utara," katanya.
H Farida Putra Sinik SE yang juga ketua SPS Sumut tiga periode iYU mengingatkan para wartawan untuk lebih berhati-hati dalam menyajikan berita."UU ITE menunggu kesalahan anda. Berikanlah informasi yang akurat dan berimbang. Konfirmasi sangat penting karena itu merupakan hak jawab dari obyek atau sumber pemberitaan," tegasnya.
Pun demikian sambung Farianda, wartawan tidak perlu takut menyajikan berita yang dinilai untuk kepentingan publik walaupun resiko menanti anda. "Mengkritik itu boleh karena kritik itu adalah sebuah koreksi. Namun diharapkan kritik yang bersifat membangun, bukan justru menjustice," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua JMSI Sumut Rianto Aqhly SH.MH mengatakan, Gathering & Workshop ini momentum penting untuk menyatukan perspektif antara dunia media dan dunia perbankan.
Sebagai media, tugas kita bukan hanya menyampaikan informasi, tapi juga memastikan bahwa informasi tersebut akurat, berimbang, dan dapat dipertanggungjawabkan. Di sisi lain, institusi seperti Bank Sumut memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, menyediakan layanan keuangan, serta membangun kepercayaan publik.
"Di sinilah pentingnya kolaborasi dalam narasi: bagaimana media dan institusi keuangan bisa saling mendukung dalam menyampaikan pesan-pesan yang membangun, mencerahkan, dan mendorong literasi keuangan masyarakat. Kita tidak sedang membangun opini sesaat, tetapim membentuk pemahaman jangka panjang yang dapat berdampak pada kemajuan daerah kita," jelasnya, media bukan hanya penyampai kabar, tetapi juga mitra dalam pembangunan daerah
Apel Gabungan Pemko Binjai Dirangkai Penyerahan CSR Bank Sumut.
Bank Sumut Capem Salak Bersama Pemkab Pakpak Bharat Lakukan Edukasi Keuangan Bagi Pelajar ‘Cemerluang
Hal itu dikatakan Sekretaris Bank Sumut Suandi dalam acara Gathering & Workshop Jurnalisme Perbankan bersama media yang bertema "Kolaborasi Dalam Narasi" di Hotel Khas Parapat, Kamis (9/10).
Gathering & Workshop Jurnalisme Perbankan bersama media itu dihadiri Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik SE, Ketua SMSI Sumut Rianto Aqhly, Ketua JMSI Sumut Erris Julieta Napitupulu dan puluhan jurnalis dari berbagai media cetak dan online.
Acara Workshop tersebut dibuka Sekretaris Bank Sumut Suandi mewakili Direksi PT.Bank Sumut, dengan pemateri Erwinsyah yang menyoroti "menangkal pemberitaan hoax dan Masalah:Wartawan vs Humas dalam perspektif konflik kepentingan dan mispersepsi".
Erwinsyah, mantan Humas Bank Sumut sekaligus jurnalis senior itu mengingatkan akan Legitimasi sosial yang berkembang saat ini, dimana informasi yang tidak akurat bila terus diulang-ulang akan dianggap benar. Dalam hal ini berita Hoax. Bila terus dipublis maka akan terjadi pembenaran. Disinilah peran media besar untuk menangkal dan mengklarifikasi kebenaran berita hoax tersebut.
"Kegiatan workshop hari ini kami harapkan tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu dan pengetahuan tentang jurnalisme perbankan, tetapi juga menjadi ruang refleksi dan diskusi dua arah antara media dan Bank Sumut," ujar Suandi.
Sekretaris Bank Sumut Suandi menuturkan perjalanan panjang Bank Sumut sebagai bank pembangunan daerah. Dia mengatakan bahwa media memiliki peran yang sangat strategis. Media bukan hanya mitra dalam menyampaikan informasi, tetapi juga penjaga kredibilitas publik, penyalur aspirasi, sekaligus jembatan antara lembaga keuangan dengan masyarakat.
"Kami percaya, keberhasilan sebuah institusi tidak hanya diukur dari pertumbuhan bisnis dan kinerja keuangan, tetapi juga dari sejauh mana lembaga tersebut mampu membangun kepercayaan publik dan disinilah peran media menjadi begitu penting," ujarnya.
"Melalui kegiatan Gathering sekaligus Workshop ini, kami ingin memperkuat sinergi yang telah terjalin baik selama ini antara Bank Sumut dan rekan-rekan media," tambahnya.
Dia berharap media menciptakan narasi positif, narasi yang edukatif dan konstruktif, narasi yang mendorong literasi keuangan serta optimisme pembangunan di Sumatera Utara.
"Mari kita terus bergandeng tangan, karena kami yakin dengan kolaborasi, setiap narasi akan menjadi kekuatan untuk membangun kepercayaan publik," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik SE mengapresiasi kegiatan Gathering & workshop yang dilakukan Bank Sumut dengan melibatkan para jurnalis.
"Bank Sumut ini adalah milik kita, milik warga Sumatera Utara. Mari kita jaga untuk memperkuat roda pembangunan Sumatera Utara," katanya.
H Farida Putra Sinik SE yang juga ketua SPS Sumut tiga periode itu mengingatkan para wartawan untuk lebih berhati-hati dalam menyajikan berita."UU ITE menunggu kesalahan anda. Berikanlah informasi yang akurat dan berimbang. Konfirmasi sangat penting karena itu merupakan hak jawab dari obyek atau sumber pemberitaan," tegasnya.
Pun demikian sambung Farianda, wartawan tidak perlu takut menyajikan berita yang dinilai untuk kepentingan publik walaupun resiko menanti anda. "Mengkritik itu boleh karena kritik itu adalah sebuah koreksi. Namun diharapkan kritik yang bersifat membangun, bukan justru menjustice," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua JMSI Sumut Rianto Aqhly SH.MH mengatakan, Gathering & Workshop ini momentum penting untuk menyatukan perspektif antara dunia media dan dunia perbankan.
Sebagai media, tugas kita bukan hanya menyampaikan informasi, tapi juga memastikan bahwa informasi tersebut akurat, berimbang, dan dapat dipertanggungjawabkan. Di sisi lain, institusi seperti Bank Sumut memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, menyediakan layanan keuangan, serta membangun kepercayaan publik.
"Di sinilah pentingnya kolaborasi dalam narasi: bagaimana media dan institusi keuangan bisa saling mendukung dalam menyampaikan pesan-pesan yang membangun, mencerahkan, dan mendorong literasi keuangan masyarakat. Kita tidak sedang membangun opini sesaat, tetapi membentuk pemahaman jangka panjang yang dapat berdampak pada kemajuan daerah kita," jelasnya, media bukan hanya penyampai kabar, tetapi juga mitra dalam pembangunan daerah.