Kabarindoraya.com | Kota Bogor - Wakil Walikota Bogor, Jenal Mutaqin, memberikan dukungan penuh terhadap layanan telemedicine RUMAHKOE yang diperkenalkan oleh Direktur RSUD Kota Bogor, dr. Ilham Chaidir. Inovasi ini selaras dengan semangat Pemerintah Kota Bogor yang ingin terus meningkatkan kemudahan, kecepatan dan keakuratan akses penyampaian informasi serta pelayanan kesehatan.
"Melalui inovasi ini, kami berharap para pasien dapat merasakan kemudahan dalam mendapatkan perawatan kesehatan tanpa harus datang langsung ke rumah sakit. Pasien bisa berkomunikasi langsung dengan dokter spesialis melalui video call, khususnya bagi pasien jantung," ujar Zaenal Mutaqin.
Jenal Mutaqin juga mengharapkan agar layanan telemedicine ini dapat didukung oleh BPJS Kesehatan di masa depan, sehingga inovasi yang diperkenalkan oleh Direktur RSUD Kota Bogor dapat menjangkau lebih banyak pasien BPJS.
"Ini adalah inovasi yang sangat bagus dan perlu didukung. Teruslah berinovasi dan jangan berhenti untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat," kata Jenal yang dikenal ramah kepada warganya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bogor Rudy Mashudi sangat mendukung program ini. Ia menjelaskan bahwa rencana program perubahan RSUD Kota Bogor harus memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh pasien.
"Ini adalah sebuah program keniscayaan, terutama dengan kemajuan teknologi informasi yang ada saat ini. Direktur RSUD Kota Bogor telah memanfaatkan ruang informasi untuk melayani pasien lebih cepat, khususnya bagi pasien jantung," jelas Rudi.
Lain hal Direktur RSUD Kota Bogor, Buya dr. Ilham Chaidir, sebelumnya memperkenalkan inovasi layanan telemedicine bernama RUMAHKOE, yang bertujuan meningkatkan pelayanan bagi pasien jantung. Proyek ini diharapkan dapat menurunkan Net Death Rate (NDR) di ruang ICVCU dari 36% menjadi 30% dalam dua tahun. Jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dan RUMAHKOE diharapkan memberikan akses lebih baik bagi masyarakat.
Dengan layanan ini, waktu tunggu pasien diperkirakan akan berkurang dari 2 jam 49 menit menjadi 60 menit, sesuai standar BPJS. RUMAHKOE juga akan memudahkan pasien yang tinggal jauh dari RSUD Kota Bogor, tanpa menambah biaya berkat integrasinya dengan aplikasi Palma.
Target layanan ini adalah pasien umum, meskipun belum sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Bayu Ilham menekankan bahwa dasar hukum telemedicine telah ada, tetapi memerlukan regulasi yang lebih spesifik untuk mendukung implementasinya.
Rancangan progeam aksi perubahan layanan kesehatan ide dari Kepala Bidang Pengembangan Bisnis dan Mutu RSUD Kota Bogor, dr. Armein Sjuhairy Rowi. Ia memperkenalkan inovasi yang mendukung layanan telemedicine. Inovasi itu yakni Optimalisasi Transformasi kesehatan dengan Bogor canggih kesehatan akses terpadu atau disingkat menjadi Bocah Kasep. Rancangan aksi perubahan yang ditawarkannya juga mendapat dukungan dari Wakil Walikota Bogor, Kadiskominfo dan Kepala Bapperida.
(Abah Tataros)