Kabarindoraya.com  | Jakarta -  500 mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Anti Korupsi (Kosasi) kembali turun melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung merah putih KPK RI, Jakarta Selatan pada Senin, 29/12/2025.

Dalam aksinya Kosasi meminta Gatot Nurmantyo sebagai mantan Panglima TNI harus diperiksa dan bertanggungjawab secara hukum atas dugaan korupsi program cetak sawah tahun 2015-2017 yang merugikan keuangan negara hingga Triliunan rupiah.

"Kami mendesak KPK untuk berani melakukan proses hukum dan memeriksa Gatot Nurmantyo atas dugaan korupsi cetak sawah dan dugaan banyaknya sawah fiktif." Kata Fawait dalam orasinya.

Bukan tanpa alasan, fawait mengatakan dugaan korupsi tersebut sudah dimulai dari potensi maladministrasi karena kegiatan cetak sawah yang dilakukan oleh TNI (saat itu Gatot Nurmantyo menjadi kasad AD) berdasarkan MoU TNI dan Kementan belum memiliki aturan teknis, keuangan dan pertanggungjawaban.

"Kegiatan itu (cetak sawah) tidak Transparan, akuntabilitas dan kepastian hukum masih belum jelas." Ungkapnya. 

Ditempat yang sama Direktur Eksekutif Kosasi Rizki Abdul Rahman Wahid menyampaikan program cetak sawah ini juga menjadi temuan BPK RI yang merugikan keuangan negara hingga Triliunan.