Kabarindoraya.com | Bogor - KELURAHAN CURUG  Ibu Lurah dan Pengurus PKK Kelurahan Curug menyambut gembira Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah yang dianggap menjadi limbah sampah yang paling banyak dihasilkan dan memiliki dampak yang cukup berbahaya.

Kegiatan sosialisasi yang diberi judul "Sosialisasi Pemanfaatan Limbah MInyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi" sudah dilaksanakan pada Kamis, 14 Agustus 2025, dan disambut langsung dengan hangat oleh Kepala Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

"Waktu awal, ibu memberikan pengarahan bahwa ibu meminta bantuan kepada adik mahasiswa yang sedang KKN untuk meminimalkan pembuangan sampah, salah satu caranya adalah bisa memanfaatkan sampah dapur atau sampah rumah tangga untuk menjadikan sesuatu yang bisa menambah perekonomian di warga tersebut dan Alhamdulillah hari ini bisa terlaksana ya" ujar Ibu Lurah Curug

Limbah Minyak Jelantah yang biasanya dibuang begitu saja kini punya “nasib” baru. Limbah rumah tangga ini berhasil diolah menjadi lilin aromaterapi yang cantik, wangi, dan mempunyai nilai jual. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, inovasi ini juga membuka peluang usaha kreatif yang ramah lingkungan.

Menurut Syakira, minyak jelantah adalah minyak goreng bekas pakai yang merupakan limbah berbahaya untuk kesehatan kita.

"Minyak jelantah adalah minyak goreng bekas pakai yang tidak layak untuk digunakan lagi. Limbah minyak jelantah ternyata memiliki senyawa yang berbahaya bagi kesehatan tubuh yang disebut senyawa karsinogenik yaitu senyawa yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh." kata Syakira, Kamis (14/8) di Kelurahan Curug

Kegiatan berjalan dari pukul 08.30 hingga 11.00 WIB, dengan memaparkan langsung proses pembuatan lilin dari limbah minyak jelantah yang sudah direndam arang selama 24 jam untuk menghilangkan bau nya.

Proses pengolahan minyak diawali dengan memasukkan serbuk lilin yaitu palm wax, stearin acid, atau parafin sebagai bahan pengikat yang mengubahnya menjadi padat dengan mengaduknya sampai larut.

Proses pewarnaan menggunakan crayon yang di iris tipis agar lebih mudah larut dengan minyak untuk mengubahnya menjadi warna yang cantik. Serta pemberian essential oil sebagai sumber pewangi lilin aromaterapi yang dibuat.

Sosialisasi dilakukan dengan pembagian kelompok Pengurus PKK menjadi dua kelompok dan didampingi oleh Mahasiswa Kelompok 10 yang membantu ibu ibu memperaktikan proses ini lebih intens. Menariknya, para ibu - ibu membawa wadah yang beragam dan memiliki ide unik untuk pewarnaan lilin mereka, sebagai wujud antusias dan senang dengan kegiatan ini.

"Sangat bermanfaat sekali hasil lilin nya, soalnya di rumah banyak banget minyak jelantah jadi bisa dimanfaatkan untuk membuat lilin agar tidak terbuang sia - sia." kata Nyai Sina, salah satu pengurus PKK Kelurahan Curug

Kegiatan ini merupakan bagian dari program besar untuk membantu perekonomian masyarakat dan mengurangi pembuangan sampah yang dilakukan masyarakat. Kepala Kelurahan dan Ketua PKK berharap sosialisasi ini menjadi langkah awal yang berdampak positif.

Sebagai kelanjutan, Pengurus PKK Kelurahan Curug akan melakukan sosialisasi lanjutan terkait pemanfaatan limbah minyak jelantah ini untuk menambah wawasan masyarakat dengan tempat - tempat strategis di Kelurahan Curug

Dengan pemaparan yang lugas, bahan terjangkau, dan proses pembuatan lilin aromaterapi yang mudah, Sosialisasi ini diyakini akan membawa perubahan besar dalam pola pemanfaatan sampah dan perekonomian masyarakat.(Redaksi Farid)