Kabarindoraya.com | Bogor - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Denny Mulyadi menghadiri Rapat Koordinasi Replikasi Sentra Cipta Mandiri (SCM) yang berlangsung di Aula Soleil, Hotel Movenpick, Jalan Pecenongan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025).
Denny Mulyadi menyampaikan bahwa Kota Bogor menjadi percontohan pertama dalam pelaksanaan program tersebut sejak peluncuran SCM yang terletak di Sukamulya, Bogor Timur pada 5 Mei 2025 lalu.
Ia menjelaskan bahwa SCM di Kota Bogor telah berjalan dengan berbagai aktivitas yang melibatkan lintas perangkat daerah, seperti Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), hingga komunitas masyarakat.
“SCM di Kota Bogor telah launching pada 5 Mei 2025 yang lalu dan langsung diluncurkan oleh Menko Pemberdayaan Masyarakat. Dari sejak diluncurkannya, SCM ini telah melakukan berbagai aktivitas, mulai dari pelatihan keterampilan, pemeriksaan kesehatan gratis, pasar murah, hingga pendampingan usaha dan kewirausahaan,” ujar Denny Mulyadi.
Namun, Denny mengakui SCM di Kota Bogor masih memiliki kendala dalam pelaksanaan. Menurutnya, diperlukan perumusan lebih jelas terkait struktur maupun sasaran program agar bisa lebih optimal.
“Memang terdapat kendala saat launching SCM ini, yaitu kondisi SCM yang belum optimal, baik secara struktur maupun sasaran program, sehingga diperlukan adanya perumusan yang jelas terkait pembentukan dan pengembangan SCM,” katanya.
Meski demikian, ia menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan SCM agar menjadi sarana peningkatan kesejahteraan masyarakat .
“Kami Pemkot Bogor akan terus mengoptimalkan SCM agar bisa menjadi sarana untuk penanganan kemiskinan ekstrem, penanganan PPKS, dan pelayanan kelompok rentan di Kota Bogor,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Rehabilitasi dan Aksesibilitas Sosial, Gadriyanto Abung, menyampaikan bahwa SCM merupakan ruang kolaboratif masyarakat inklusif yang sehat secara mental dan mandiri secara ekonomi.
Ia menjelaskan, SCM hadir dengan tiga strategi utama, yaitu pengurangan beban, peningkatan pendapatan, dan penurunan kantong kemiskinan.
“Tujuannya SCM ini agar menjadi wadah sebagai salah satu solusi untuk pengentasan indeks kemiskinan,” jelasnya.
Gadri menjelaskan bahwa Kota Bogor dipilih menjadi lokasi pertama, karena tingginya kasus judi online serta tersedianya lahan hibah dari Pemprov Jawa Barat.
Menurutnya, rapat koordinasi ini menjadi sarana bagi pemerintah daerah untuk memperdalam pemahaman sekaligus mempersiapkan replikasi SCM di wilayah masing-masing.
“Pemkot Bogor menjadi pilot project kami dalam pembangunan SCM ini. Oleh karena itu, melalui rapat koordinasi ini, kami berharap informasi terkait SCM yang diberikan oleh Pemkot Bogor dapat direalisasikan oleh tiap-tiap daerah,” ucap Gadri.
Sebagai informasi, kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pemerintah daerah dari berbagai wilayah yang menjadi calon replikasi program SCM , yaitu Kabupaten Bogor, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cimahi, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Kudus. (Redaksi Rzb SA)